Pedagang sayuran di Kota Sukabumi merapikan barang jualannya, beberapa waktu lalu. Dokumentasi/ Media Indonesia
Media Indonesia • 1 November 2024 14:53
Sukabumi: Harga bawang merah di Kota Sukabumi, Jawa Barat, terpantau naik. Penaikannya terjadi kurun dua hari berturut-turut.
Data Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) setempat, saat ini harga komoditas itu berada pada kisaran Rp35 ribu per kilogram. Sebelumnya pada Rabu, 30 Oktober harga di kisaran Rp30 ribu per kg.
Kemudian pada Kamis, 31 Oktober naik menjadi Rp32 ribu per kg. Sehari kemudian atau hari ini harganya kembali naik menjadi Rp35 ribu per kg.
Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Diskumindag Kota Sukabumi, M Rifki, menuturkan naiknya harga bawang merah kurun dua hari berturut-turut dimungkinkan karena berkurangnya pasokan. Pada sisi lain, terjadi juga peningkatan permintaan.
"Dua hari terakhir, komoditas yang harganya terpantau naik hanya bawang merah. Saat ini harganya Rp35 ribu per kg dari sebelumnya Rp30 ribu per kg," kata Rifki di Sukabumi, Jumat, 1 November 2024.
Sementara pada komoditas cabai dan komoditas pangan lain yang biasanya berfluktuasi, kurun beberapa hari terakhir cenderung stabil. Per hari ini harga cabai merah besar TW kisaran Rp25 ribu per kg, cabai merah besar lokal Rp25 ribu per kg, cabai hijau besar Rp23 ribu per kg, cabai merah keriting Rp28 ribu per kg, cabai keriting hijau Rp20 ribu per kg, cabai rawit hijau Rp20 ribu per kg, dan cabai rawit merah Rp40 ribu per kg.
Rifki menuturkan selama ini berbagai komoditas kebutuhan masyarakat di Kota Sukabumi masih mengandalkan pasokan dari berbagai daerah. Kondisi tersebut karena terbatasnya lahan pertanian di wilayah itu.
"Daerah pemasok terdekat biasanya dari Kabupaten Sukabumi maupun Kabupaten Cianjur," jelasnya.
Kerap berfluktuasinya harga, kata Rifki, relatif masih bisa terkendali. Artinya, kondisi di lapangan tak sampai menimbulkan gejolak di masyarakat.
"Setiap hari kami lakukan monitoring, sehingga ketika terjadi lonjakan harga yang signifikan kita langsung koordinasikan lintas sektoral, terutama dengan TPID (tim pengendalian inflasi daerah)," ujarnya.