Warga menyeberangi sungai Turia dalam upaya membantu masyarakat terdampak banjir di Valencia, Spanyol, 1 November 2024. (EPA)
Willy Haryono • 3 November 2024 10:22
Valencia: Spanyol mengerahkan 10.000 tentara dan personel polisi tambahan ke wilayah Valencia timur yang hancur akibat banjir yang telah menewaskan 211 orang, kata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez.
Harapan untuk menemukan korban selamat menipis setelah lebih dari tiga hari pascabanjir besar menenggelamkan kota-kota dan merusak infrastruktur di Spanyol dalam bencana terburuk di negara Eropa tersebut sejak beberapa dekade terakhir.
Melansir dari nzherald.co.nz, Minggu, 3 November 2024, hampir semua kematian tercatat di wilayah Valencia, tempat ribuan personel keamanan dan layanan darurat membersihkan puing-puing dan lumpur untuk mencari jenazah.
Sanchez mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi bahwa bencana tersebut merupakan banjir paling mematikan kedua di Eropa abad ini. Ia mengumumkan peningkatan besar dalam pasukan keamanan yang didedikasikan untuk pekerjaan pascabencana.
Pemerintah pusat Spanyol telah menerima permintaan pemimpin daerah Valencia untuk menambah 5.000 tentara dan memberitahunya tentang tambahan lebih lanjut sebanyak 5.000 polisi dan penjaga sipil, kata Sanchez.
“Spanyol sedang melaksanakan pengerahan personel tentara dan pasukan keamanan terbesarnya di masa damai,” imbuhnya.