Sentimen Manufaktur Singapura Membaik di Januari

Singapura. Foto: Unsplash.

Sentimen Manufaktur Singapura Membaik di Januari

Arif Wicaksono • 3 February 2024 12:31

Singapura: Sentimen manufaktur Singapura kembali membaik pada Januari karena aktivitas pabrik di seluruh wilayah terus pulih.

Menurut data dari Singapore Institute of Purchasing and Materials Management (SIPMM) Indeks Manajer Pembelian (PMI) Singapura naik tipis menjadi 50,7, naik 0,2 poin dari bulan sebelumnya. Angka indeks di atas 50 menunjukkan pertumbuhan dari bulan sebelumnya, sedangkan angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi.

Data Januari menandai ekspansi berkelanjutan selama lima bulan berturut-turut dan juga merupakan angka tertinggi sejak Desember 2021.
Sementara itu, sektor elektronik utama berkembang selama tiga bulan berturut-turut di bulan Januari, dan lebih cepat dibandingkan bulan sebelumnya. Sektor ini naik 0,4 poin menjadi 50,6.

Direktur Eksekutif SIPMM Stephen Poh mengatakan: ini merupakan pertanda baik bagi sektor manufaktur karena sektor ini masih berada pada jalur ekspansi untuk bulan kelima, meskipun ada risiko geopolitik yang sedang berlangsung.

 "Meskipun produsen lokal menghadapi pengiriman pemasok yang lebih lambat karena gangguan pada rantai pasokan global, mereka masih optimis terhadap pertumbuhan manufaktur tahun ini," tambah dia dikutip dari The Business Times, Sabtu, 3 Februari 2024.

Kepala Ekonom OCBC Selena Ling mengatakan peningkatan kinerja tersebut menjadi pertanda baik bagi pemulihan manufaktur, khususnya sektor elektronik, pada kuartal pertama 2024. .

Dia mencatat angka bulan Januari juga konsisten dengan survei ekspektasi bisnis terbaru yang dilakukan oleh Dewan Pembangunan Ekonomi, yang menunjukkan bahwa saldo bersih tertimbang sebesar 10 persen perusahaan manufaktur mengantisipasi perbaikan kondisi bisnis untuk enam bulan ke depan, dibandingkan dengan kuartal keempat.

"Peningkatan yang kuat pada PMI sektor elektronik merupakan penegasan pemulihan yang sedang berlangsung di sektor elektronik, dengan proyeksi peningkatan hingga 2024," kata Ekonom UOB Jester Koh.

momentum tetap lemah

Namun momentum berturut-turut untuk output pabrik Singapura bisa tetap lemah dalam beberapa bulan mendatang karena permintaan eksternal terus terbebani oleh kondisi keuangan yang ketat yang berasal dari kenaikan suku bunga di Amerika Serikat dan Uni Eropa.

"Tekanan yang sedang berlangsung di sektor properti di Tiongkok juga dapat mengurangi sentimen konsumen dan bisnis," tambah Koh.

Hal lain yang harus diperhatikan adalah ketegangan yang sedang berlangsung di Laut Merah, yang dapat menyebabkan gangguan atau penundaan rantai pasokan.

“Pada saat ini, ketidakpastian geopolitik terus memberikan pengaruh pada kalibrasi ulang rantai pasokan global,” kata Ling.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arif Wicaksono)