Mantan presiden AS Donald Trump. (AP)
Willy Haryono • 11 February 2024 20:43
Carolina Selatan: Donald Trump, eks presiden Amerika Serikat (AS), menegaskan bahwa dirinya akan "mendorong" Rusia untuk menyerang negara anggota NATO yang kurang atau bahkan tidak memenuhi kewajiban membayar iuran mereka kepada aliansi. Pernyataan ini telah dikecam keras oleh Gedung Putih karena dianggap "mengerikan dan tidak dapat diberikan toleransi."
Berbicara dalam kampanye di Carolina Selatan, Trump mengatakan saat dirinya menjadi presiden, ia pernah berkata kepada para pemimpin NATO bahwa dirinya akan "mendorong (Rusia) untuk melakukan apa pun yang mereka ingin lakukan" terhadap anggota aliansi yang "menunggak" pembayaran.
"Salah satu presiden sebuah negara besar berdiri dan berkata, ‘Tuan, jika kami tidak membayar dan kami diserang oleh Rusia, akankah Anda melindungi kami?’,” kenang Trump saat kampanye.
"Saya berkata, 'Anda tidak membayar, dan itu berarti Anda negara nakal.' Tidak, saya tidak akan melindungi kamu. Faktanya, saya akan mendorong mereka (Rusia) untuk melakukan apa pun yang mereka inginkan," sambung Trump, melansir dari laman Politico pada Minggu, 11 Februari 2024.
Pernyataan tersebut tampaknya menunjukkan bahwa Trump, calon presiden terdepan dari Partai Republik, mungkin tidak mematuhi klausul pertahanan kolektif NATO bagi anggota yang belum membayar cukup iuran. Gedung Putih mengecam komentar tersebut karena dinilai membahayakan keamanan dan stabilitas.
"Mendorong terjadinya invasi terhadap sekutu terdekat kita oleh rezim pembunuh adalah hal mengerikan dan tidak tertahan – dan itu membahayakan keamanan nasional Amerika, stabilitas global, dan perekonomian kita di dalam negeri," tutur juru bicara Gedung Putih Andrew Bates dalam sebuah pernyataan.