Ilustrasi haji. Dok. Kemenag
Jakarta: Musim haji 2025 resmi berakhir. Jemaah haji Indonesia sudah mulai dipulangkan ke tanah air sejak Rabu, 11 Juni 2025 kemarin, bertepatan dengan 15 Zulhijah 1446 H. Kepulangan jemaah haji ini diawali dengan tujuh embarkasi yaitu UPG 1, LOP 1, JKG 1, UPG 2, SUB 1, SUB 2, dan JKS 1.
Sebanyak 2.760 orang jemaah diterbangkan dari Makkah menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, sebelum melanjutkan perjalanan pulang ke tanah air. Pemulangan Gelombang pertama ini dijadwalkan berakhir pada 25 Juni 2025 atau 29 Zulhijah 1446 H.
Sebelum meninggalkan Tanah Suci Makkah, para jemaah haji diimbau untuk memanjatkan doa sunah sebagaimana yang pernah dilakukan Rasulullah SAW. Hal itu dijelaskan Imam Nawawi dalam kitabnya yang berjudul “Al-Adzkar an-Nawawi” hal 287 yang artinya sebagai berikut:
“Ketika seseorang hendak keluar dari Makkah dan hendak pulang ke tanah airnya, hendaknya ia melakukan thawaf wada’ (thawaf perpisahan) kemudian mendatangi Multazam, dan membaca doa”.
Doa Sunah Meninggalkan Makkah
Allahumma albaytu baytuka, wal’abdu ‘abduka wabnu ‘abdika wabnu amatika, hamaltanii ‘ala maa sakhkharta lii min kholqika, hattaa sayyartanii fi bilaadika, wa ballaghtanii bini’matika, hattaa a’antanii ‘ala qadha-i manaasikika, fa-in kunta radhiita ‘annii fazdad ‘annii ridhan, wa-illaa famunna al-aana qobla an tan-aa ‘an baytika daarii, hadzaa awaanu –ngshiraafii in adzinta lii ghaira mustabdilin bika walaa baytika, walaa rooghibin ‘anka walaa ‘an baytika.
Allahumma fa-asbihni –al’aafiyata fii badanii wal ‘ishmata fii diinii, wa ahsin munqolabii, warzuqnii thoo’ataka maa abqoytanii, wajma’ lii khoyroyi –l-akhiroti wadduniya, innaka ‘alaa kulli syai’in qodiirun.
Artinya: “Ya Allah, rumah ini (baitullah) adalah rumah-Mu, hamba (ini) adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu yang laki-laki dan yang perempuan. Engkau telah membawaku dengan kendaraan yang Engkau tundukkan dari makhluk-Mu, sehingga Engkau langkahkan kami ke negeri-Mu, dan sampaikan kami dengan nikmat-Mu, sehingga Engkau menolong kami melaksanakan ibadah (haji) kepada-Mu.
Maka jika Engkau ridho atasku maka tambahkanlah atasku keridhoan-Mu. Dan jika tidak, maka berilah anugerah-Mu sekarang sebelum aku jauh dari rumah-Mu. Ini adalah waktuku kembali, jika Engkau mengizinkanku, bukan aku menjadikan pengganti bagi-Mu dan tidak juga bait-Mu, juga tidak karena membenci-Mu dan bait-Mu.
Ya Allah berikanlah kesehatan kepada badanku, penjagaan terhadap agamaku, jadikanlah baik tempat kembaliku, dan berilah aku rezeki untuk selalu taat kepada-Mu selagi Engkau memberiku umur, serta berikanlah kepadaku kebaikan akhirat dan dunia. Sungguh Engkau Maha berkuasa atas segala sesuatu”.