Parade militer Rusia warnai perayaan Victory Daya. Foto: Viory/Metrotv
Rusia: Tiap tahunnya, Rusia selalu merayakan Hari Kemenangan pada tanggal 9 Mei. Perayaan ini memperingati momen pad 9 Mei 1945 pukul 12:43 dini hari waktu Moskow, ketika Instrumen Penyerahan Tanpa Syarat Nazi Jerman ditandatangani, yang mengakhiri Perang Patriotik Raya Uni Soviet.
Tanggal Berkesan
Rusia merayakan Hari Kemenangan berdasarkan Undang-Undang Federal "Tentang Hari-hari Kemuliaan Militer dan Tanggal-tanggal Berkesan Rusia" yang ditandatangani oleh Presiden Rusia, Boris Yeltsin, pada 13 Maret 1995. Penetapan awal tanggal ini berdasarkan dekrit Presidium Soviet Tertinggi Uni Soviet yang dikeluarkan pada 8 Mei 1945.
Pada periode 1945–1947, hari tersebut ditetapkan sebagai hari libur, lalu diubah menjadi hari kerja pada tanggal 23 Desember 1947. Namun, pada 25 April 1965, tanggal ini kembali ditetapkan sebagai hari libur nasional.
Tata cara perayaan Hari Kemenangan diatur dalam Undang-Undang Federal 19 Mei 1995 "Tentang Mengabadikan Kemenangan Rakyat Soviet dalam Perang Patriotik Raya 1941–1945."
Berdasarkan UU tersebut, parade militer yang melibatkan persenjataan dan perangkat keras militer serta kembang api artileri diadakan pada tanggal 9 Mei di Moskow, kota-kota pahlawan dan kota-kota yang menampung markas besar distrik militer, armada, pasukan gabungan, dan armada Laut Kaspia.
Selain itu, prosesi perayaan, pertemuan, dan upacara penerimaan juga diadakan di seluruh Rusia untuk menghormati para veteran Perang Patriotik Raya 1941-1945.
Di Rusia kontemporer, parade militer diadakan di Lapangan Merah Moskow sejak tahun 1995, dan sejak 2008, parade dilengkapi dengan iring-iringan perangkat keras militer berat. Adapun, pada tahun 2020, seluruh acara perayaan di Moskow ditunda dan dialihkan menjadi perayaan daring karena pandemi virus corona, kecuali untuk pertunjukan fly-past dan kembang api.
Pada tahun 2023–2024, parade ini dibatalkan di sejumlah wilayah Rusia karena alasan keamanan. Sementara itu, parade militer di Lapangan Merah Moskow pada 9 Mei 2024 melibatkan lebih dari 9.000 tentara, termasuk unit parade yang terdiri dari sekitar 1.000 prajurit dari operasi militer khusus di Ukraina, 75 sistem persenjataan, dan sejumlah pesawat tempur.
Korban perang
Selama Perang Patriotik Raya, Uni Soviet kehilangan sekitar 27 juta jiwa—mencakup 40?ri seluruh korban jiwa Perang Dunia II—dengan warga sipil yang menjadi korban terbesar.
Berdasarkan data dari Komisi Negara Luar Biasa untuk Pembentukan dan Investigasi Kekejaman Penjajah Fasis Jerman, pasukan Jerman telah menghancurkan sebagian lebih dari 1.700 kota dan kota kecil, serta lebih dari 70.000 desa dan pemukiman Uni Soviet.
Sebanyak 11.657 orang dianugerahi gelar Pahlawan Uni Soviet atas aksi heroik mereka selama Perang Patriotik Raya dengan 3.051 di antaranya menerima penghargaan secara anumerta. Di antara mereka terdapat 95 wanita dan 44 warga negara asing.
Dari total keseluruhan penerima, sebanyak 159 orang memperoleh gelar ini lebih dari satu kali, antara lain 154 orang dianugerahi dua kali, tiga orang menerima penghargaan tiga kali (pilot pesawat tempur, Ivan Kozhedub, dan Alexander Pokryshkin, serta komandan militer, Semyon Budyonny), dan dua tokoh dianugerahi empat kali (komandan militer, Georgy Zhukov, dan Sekretaris Jenderal Komite Sentral CPSU, Leonid Brezhnev).
Sejak 8 Mei 225, pengacara dan negarawan, Soviet Boris Kravtsov, tercatat sebagai satu-satunya Pahlawan Uni Soviet yang masih hidup dan memperoleh gelar ini. Sementara itu, pada tahun 2008, artileri Soviet, Pavel Syutkin, yang tinggal di Sochi, Wilayah Krasnodar, menjadi penerima terakhir gelar pahlawan semasa hidup atas jasa-jasanya.
Pada tahun 2024, veteran perang, Ibrahim-Pasha Sadykov, juga dianugerahi gelar Pahlawan Rusia dan tercatat sebagai penerima terakhir penghargaan ini semasa hidupnya atas aksi heroik dalam Perang.
Veteran Perang
Menurut data Menteri Pertahanan Rusia, Andrey Belousov, terdapat sekitar 7.000 veteran Perang Patriotik Raya yang masih tinggal di Rusia pada awal tahun 2025.
Berdasarkan UU yang berlaku, status veteran perang juga mencakup pekerja garis depan, janda dari peserta perang, mantan tahanan kamp konsentrasi, dan penduduk kota-kota yang terkepung, seperti Leningrad (sekarang St. Petersburg), Sevastopol, dan Stalingrad (sekarang Volgograd), yang menerima status ini sejak April 2023.
Peringatan Kemenangan
Untuk pertama kalinya, peringatan 20 tahun Kemenangan dalam Perang Patriotik Raya dirayakan secara luas di Uni Soviet pada tahun 1965. Setelah itu, perayaan berskala besar kembali diadakan pada tahun 1975 dan 1985.
Kepemimpinan Soviet secara konsisten mengundang perwakilan kepala negara-negara sosialis dan pimpinan partai Komunis serta kelompok kiri asing untuk menghadiri tiap perayaan.
Pada tahun 1975, perwakilan dari negara koalisi anti-Hitler juga hadir di Uni Soviet. Tradisi untuk mengundang kepala negara asing ke dalam perayaan peringatan Kemenangan terus dilanjutkan oleh Rusia dengan satu-satunya pengecualian terjadi hanya pada tahun 2000.
(Nada Nisrina)