Kementerian Sosial bersama Sentra Alyatama Jambi, menyelenggarakan Bakti Sosial Operasi Katarak bagi lansia desil 1-5 di RSUD Sultan Thaha Saifuddin, Kabupaten Tebo, Jambi, pada 1-2 November 2025 (Foto:Dok.Kemensos)
Pemkab Tebo Apresiasi Giat Kemensos Gelar Baksos Operasi Katarak Gratis
Patrick Pinaria • 2 November 2025 16:29
Muaro Tebo: Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Direktorat Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia kembali menggelar Bakti Sosial Operasi Katarak. Bersama Sentra Alyatama Jambi, kegiatan bakti sosial operasi katarak yang diperuntukkan bagi lansia desil 1 - 5 berlangsung pada 1-2 November 2025 di RSUD Sultan Thaha Saifuddin, Kabupaten Tebo, Jambi.
Baksos Sosial Operasi katarak ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan yang telah dimulai sejak 9 Oktober, meliputi pendaftaran peserta, skrining dengan metode visus dan biometrik, hingga pelaksanaan operasi dan pemeriksaan pascaoperasi. Sebanyak 201 calon pasien dari Kabupaten Tebo dan Bungo telah mendaftar. Dari ke-201 pendaftar itu,115 pasien dinyatakan lolos skrining untuk menjalani tindakan operasi.
Turut hadir dalam kegiatan ini Direktur Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Kementerian Sosial Dr. Suratna, Ketua Perdami Jambi dr Djarizal SP.M, MPH Perdami Kepala Sentra Alyatama Jambi Hendra Permana, serta Wakil Bupati Tebo Nazar Efendi, serta Sekretaris Daerah Kabupaten Tebo Dr. Sindi.
Baca Juga :
Kemensos Gandeng PERDAMI dan AMCF, Gelar Operasi Katarak Gratis bagi Lansia di Palembang
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Tebo Nazar Efendi menyampaikan apresiasi atas perhatian Kementerian Sosial kepada masyarakat Tebo.
"Hari ini merupakan kehormatan bagi kami. Kesempatan seperti ini tidak semua daerah mendapatkannya. Ini hasil kolaborasi luar biasa antara Kemensos, Perdami, pemerintah daerah, hingga pihak swasta," ujar Nazar.
Nazar menambahkan, kegiatan ini bukan hanya sebatas operasi katarak, tetapi juga mencakup kepedulian lain seperti perbaikan fasilitas MCK, dapur, hingga dukungan bagi lansia.
.jpeg)
(Foto:Dok.Kemensos)
"Kalau dilakukan mandiri, biayanya bisa mencapai 10 juta per pasien. Melalui kegiatan sosial ini, beban masyarakat berkurang dan harapan baru hadir bagi mereka yang sebelumnya mengalami gangguan penglihatan," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Tebo Dr. Sindi menilai kegiatan ini sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
"Kami mengucapkan terima kasih atas kolaborasinya. Ini merupakan wujud nyata kehadiran pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial dalam membantu masyarakat kami," ujar Sindi.
Ia menjelaskan pelaksanaan kegiatan ini didukung penuh oleh jajaran pemerintah daerah melalui dinas sosial, kecamatan, karang taruna, PKH, dan lembaga sosial lainnya.
"Kami bersama-sama menghimpun data calon penerima, dan alhamdulillah hari ini ada 115 pasien yang bisa mendapatkan manfaat langsung," tambahnya.

(Foto:Dok.Kemensos)
Operasi katarak ini menjadi bagian dari program Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) Kemensos, yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan lansia. Dr. Sindi menilai program ini sangat relevan dengan prioritas pemerintah daerah.
"Kami akan terus bersinergi. Tidak hanya operasi katarak, tetapi juga dalam membantu para lansia di bidang lain seperti perbaikan tempat tinggal. Kami sudah memiliki data dan akan bekerja sama dengan Kemensos untuk memverifikasi sesuai desil yang ada," ujarnya.
Ia menambahkan, pemerintah daerah berharap program semacam ini dapat berlanjut secara berkesinambungan.
"Data penerima bantuan yang perlu dibantu masih banyak. Kita akan lihat dan tetapkan berdasarkan skala prioritas agar semua lansia bisa hidup lebih produktif dan mandiri," tutupnya
Pada kesempatan itu, Direktur Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia, Dr. Suratna, menegaskan kegiatan operasi katarak ini sejalan dengan arahan Menteri Sosial untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor.
"Kami tidak bisa bekerja sendiri. Operasi katarak ini menjadi salah satu intervensi untuk menekan rasio ketergantungan lansia," jelas Suratna.
Pada 2020 rasio ketergantungan lansia di Indonesia sebesar 15,16 persen, dan meningkat menjadi 17 persen pada 2024. "Dengan memulihkan penglihatan lansia melalui operasi katarak, mereka bisa kembali mandiri, beraktivitas, dan membantu keluarganya. Ini bukan sekadar soal kesehatan mata, tapi juga soal martabat dan kemandirian," tegasnya.
Kegiatan ini juga didukung Sentra Alyatama Jambi. Kepala Sentra Alyatama Jambi, Hendra Permana, menjelaskan bahwa kegiatan ini melibatkan delapan dokter mata dan berbagai pihak yang turut mendukung, termasuk Bank Jambi, Pegadaian, THC, BUMD, dan Bank Syariah Indonesia (BSI).
"Kami memfasilitasi peserta yang berasal dari daerah jauh dengan penginapan agar lebih nyaman. Selain operasi katarak, juga ada perbaikan kamar mandi bagi lansia serta bantuan usaha masyarakat," ujar Hendra.
.jpeg)
(Foto:Dok.Kemensos)
Ia berharap perhatian terhadap lansia di Kabupaten Tebo dapat terus meningkat melalui kegiatan serupa pada masa mendatang.
Sementara itu, Ketua Perdami Jambi, menjelaskan bahwa katarak menjadi penyebab utama kebutaan di Indonesia.
"Angka kebutaan di Indonesia mencapai sekitar 3 persen dari populasi, dan 80 persennya disebabkan oleh katarak. Indonesia menjadi negara dengan angka kebutaan tertinggi di Asia Tenggara," ungkap Ketua Perdami Jambi.
Menurut Ketua Perdami Jambi, operasi katarak tidak hanya memulihkan penglihatan, tetapi juga mengembalikan rasa percaya diri dan kemampuan produktif seseorang.
"Kami dari Perdami siap terus bekerja sama dengan Kemensos dalam memberantas katarak di Indonesia," ujarnya.

(Foto:Dok.Kemensos)
Melalui kegiatan ini, Kementerian Sosial menegaskan komitmennya dalam menghadirkan negara di tengah masyarakat, terutama bagi kelompok lanjut usia dan masyarakat kurang mampu. Selain memulihkan penglihatan, kegiatan ini juga diharapkan memperkuat kemandirian sosial dan ekonomi warga.
Kemensos juga memfasilitasi transportasi dan akomodasi bagi pasien yang rumahnya jauh dari rumah sakit. Pemeriksaan pascaoperasi akan dilakukan pada 2 November 2025 untuk memastikan seluruh pasien pulih dan dapat kembali beraktivitas secara normal.
Salah satu Penerima Manfaat (PM) dari Kecamatan Tanah Sepenggal, Hopsah (60), yang diantar anaknya, Ismail (37), mengaku sangat bersyukur dengan adanya program dari pemerintah melalui Kemensos ini.
“Sangat terima kasih sekali dengan adanya program baksos (operasi katarak) ini sangat membantu sekali. Masalahnya memang kami kan dari (keluarga) kurang mampu, kalau dari uang pribadi kan tidak (mampu). Alhamdulillah dengan program ini jadi terbantu, mudah-mudahan Nyai cepat sehat,” tutur Ismail mewakili ibunya.