Danantara Kantongi Investasi Rp270 Triliun, Bukti Kepercayaan Internasional

Chief Executive Officer Danantara Rosan Roeslani. Metrotvnews.com/Kautsar Widya Prabowo

Danantara Kantongi Investasi Rp270 Triliun, Bukti Kepercayaan Internasional

Insi Nantika Jelita • 24 July 2025 12:38

Jakarta: Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Roeslani menilai rencana pendanaan jumbo mencerminkan kepercayaan dari lembaga-lembaga internasional. Ia pun menegaskan momentum ini harus dijaga dengan tata kelola investasi yang profesional dan berkelas dunia.

“Kami melihat ada kepercayaan dari negara-negara dan pasar keuangan internasional yang sangat positif. Ini menjadi momentum baik yang harus terus dijaga melalui tata kelola yang mengedepankan prinsip overclass operation and investment,” kata dia di Kompleks Senayan, Jakarta, dikutip Kamis, 24 Juli 2025.

Rosan sebelumnya sesumbar Danantara telah berhasil menghimpun komitmen investasi sebesar USD17 miliar atau sekitar Rp270 triliun. Pendanaan tersebut berasal dari dua sumber utama. Yakni, kerja sama dengan sovereign wealth fund (SWF) asing dan fasilitas pinjaman tanpa agunan dari perbankan global.
 

Baca juga: 

Danantara Mesti Rilis Laporan Keuangan Biar Setara dengan Temasek



(Ilustrasi. Foto: Dok istimewa)

Kolaborasi dengan sejumlah negara

Dari jumlah tersebut, sekitar USD7 miliar atau sekitar Rp114 triliun merupakan hasil kolaborasi strategis dengan sejumlah SWF global seperti Qatar Investment Authority, China Investment Corporation (CIC), dan Russia Direct Investment Fund (RDIF). Sementara itu, sisanya senilai USD10 miliar atau sekitar Rp163 triliun diperoleh dari fasilitas revolving loan yang disediakan oleh 12 bank internasional tanpa agunan.

Rosan menerangkan pihaknya sudah menjajaki kerja sama pembentukan joint fund sebesar USD4 miliar dengan Qatar Investment Authority. Kolaborasi ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Presiden RI Prabowo Subianto ke Doha pada 13 April lalu.

“Ya, memang dengan Qatar kita sudah bentuk joint fund sebesar USD4 miliar. Selain itu, kita juga bekerja sama dengan CIC dari Tiongkok dan RDIF dari Rusia. Kami juga sedang menjajaki pembicaraan lanjutan dengan Public Investment Fund (PIF) dari Arab Saudi,” tambah Rosan.

Rosan menyebut Jepang melalui Japan Bank for International Cooperation (JBIC) akan menyuntikkan dana ke lembaga investasi tersebut. Meski tidak menyebutkan secara rinci besaran dananya, Rosan menjelaskan JBIC tertarik memberikan pendanaan jangka panjang untuk proyek-proyek energi baru terbarukan (EBT) dan keberlanjutan di Indonesia.

“Saya minggu lalu baru kembali dari Jepang. Kami menandatangani kerja sama dengan JBIC yang akan mendanai proyek-proyek renewable energy, serta proyek yang bersifat sustainability, terutama energi hijau,” jelas dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)