Selebritas Indonesia Paula Verhoeven pun turut terlibat dalam proyek perluasan Masjid Baitul Makmur.
Melbourne: Masjid Baitul Makmur, yang terletak di Laverton, Victoria, Australia berfungsi sebagai pusat penting bagi komunitas Muslim Indonesia di daerah tersebut. Masjid ini beroperasi di bawah naungan Komunitas Muslim Indonesia Victoria (IMCV), sebuah organisasi keagamaan nirlaba yang didirikan pada 1997 untuk mendukung Muslim Indonesia di seluruh negara bagian.
Bersama dengan pusat-pusat lain seperti Masjid Westall dan Surau Kita, masjid ini menyediakan tempat untuk beribadah, pendidikan Islam, dan acara-acara komunitas, yang memenuhi kebutuhan spiritual dan sosial Muslim Indonesia di Melbourne.
Selain layanan keagamaannya, Masjid Baitul Makmur berperan aktif dalam inisiatif komunitas yang lebih luas. IMCV terlibat dalam proyek-proyek seperti Australian Multicultural Centre for Unity (AMCU), yang bertujuan untuk mendirikan Islamic Centre di Melbourne utara untuk melayani komunitas Muslim yang lebih luas.
Inisiatif ini menggarisbawahi dedikasi IMCV untuk mempromosikan persatuan dan menawarkan layanan yang komprehensif, termasuk pendidikan, program pemuda, dan layanan pemakaman.
Melalui program dan fasilitasnya, Masjid Baitul Makmur memperkaya keragaman budaya dan agama Victoria, mendorong saling pengertian dan kolaborasi di antara berbagai komunitas.
Guna mengakomodir meningkatkan umat yang mengakses masjid ini, rencana perluasan pun dilakukan. Salah satu cara yang akan dilakukan adalah memperluas Masjid Baitul Makmur menjadi Islamic Centre Indonesia. Ini akan menjadi yang pertama dan terbesar di Melbourne.
Selebritas juga terlibat pembangunan masjid
Selebritas Indonesia Paula Verhoeven pun turut terlibat dalam proyek ini. Dia bahkan meninjau lokasi yang akan menjadi Islamic Centre Indonesia pertama dan terbesar di Melbourne.
Selama tiga hari, Paula bersilaturahmi dengan para diaspora Muslim di Laverton, Melbourne dan berkesempatan menjadi tamu istimewa dalam kajian rutin jamaah Masjid Baitul Makmur. Bertemakan “Pulang dengan Bahagia” kajian tersebut memaparkan kisah tentang perjalanannya berhijrah dan mengenakan hijab, serta tekadnya menghadapi ujian kehidupan.
Paula Verhoeven bertolak ke Melbourne, pada Rabu, 20 Februari 2025. Perjalanan kali ini bukan untuk menghadiri pameran busana seperti biasanya, tetapi meninjau lokasi yang akan menjadi Islamic Centre Indonesia pertama dan terbesar di Melbourne.
Paula menghabiskan lebih dari tiga hari untuk bersilaturahmi dengan para diaspora Muslim di Laverton, Melbourne. Ia juga berkesempatan menjadi tamu istimewa dalam kajian rutin jamaah Masjid Baitul Makmur. Dalam kajian bertema “Pulang dengan Bahagia” ia berbagi kisah tentang perjalanannya berhijrah dan mengenakan hijab, serta tekadnya untuk terus memperbaiki diri di tengah berbagai ujian kehidupan.
“Saya ingin menolong agama Allah ini, ingin memudahkan saudara Muslim saya di Melbourne untuk bersujud. Islam semakin meluas di selatan dunia, dan kita semua bisa menjadi bagian dari sejarah ini,” ungkap Paula, seperti dikutip pada Kamis 13 Maret 2025.
Bahkan, ia berharap kedua anaknya, Kiano dan Kenzo, bisa tumbuh besar di lingkungan Masjid Baitul Makmur. “Saya ingin mereka tumbuh di lingkungan yang baik, bersama orang-orang baik. Apalagi di sini, anak-anak terbiasa bermain, membaca buku, dan mengikuti berbagai kajian,” imbuhnya.
Islamic Centre berbasis wakaf pertama di Melbourne
Seperti diketahui, Cinta Quran Foundation akan membangun Islamic Centre berbasis wakaf pertama dan terbesar di Melbourne, Australia itu.
Program ini lahir dari perhatian terhadap pesatnya pertumbuhan umat Islam di Melbourne, yang kini menjadi agama terbesar kedua di kota tersebut dengan lebih dari 500 ribu Muslim yang tersebar di berbagai wilayah.
Sayangnya, jumlah masjid yang tersedia masih sangat terbatas dibandingkan dengan jumlah jamaah yang terus bertambah. Banyak masjid yang memiliki area salat sempit, sehingga ibadah harus dilakukan secara bergantian dalam sistem kloter.
Masalah ini yang ingin dipecahkan bersama dengan membangun masjid berkapasitas besar yang dapat menjadi pusat ibadah, edukasi, dan persatuan umat Islam di Melbourne.