Menlu Sugiono menegaskan arti strategis kemitraan ASEAN–Amerika Serikat dalam menjaga stabilitas kawasan. Foto: Kemenlu RI
Fajar Nugraha • 11 July 2025 14:45
Kuala Lumpur: Menteri Luar Negeri RI Sugiono menegaskan arti strategis kemitraan ASEAN–Amerika Serikat dalam menjaga stabilitas kawasan dan mendorong pertumbuhan inklusif berbasis nilai. Hal ini disampaikan pada ASEAN–US Post-Ministerial Conference (PMC) di Kuala Lumpur, Malaysia 10 Juli 2025 yang turut dihadiri oleh Menlu AS Marco Rubio.
Menlu Sugiono menggarisbawahi bahwa Amerika Serikat adalah mitra pertumbuhan dan mitra perdamaian bagi ASEAN. Ia menyoroti capaian konkret kerja sama yang telah memberi dampak langsung bagi masyarakat, termasuk melalui pendirian ASEAN–US Center di Washington DC pada 2023 yang telah memperkuat visibilitas ASEAN di AS.
Untuk melanjutkan momentum tersebut, Indonesia juga mengapresiasi dukungan bipartisan yang kuat dari Parlemen AS terhadap ASEAN Act, yang semakin memperkuat komitmen jangka panjang AS terhadap kawasan. Di sisi lain, kerja sama pendidikan tetap menjadi pilar penting dalam hubungan antar masyarakat. Saat ini lebih dari 8.000 pelajar Indonesia menempuh studi di Amerika Serikat.
“Para pelajar ini bukan hanya penimba ilmu, tetapi juga jembatan strategis kemitraan kita. Kami berharap kebijakan visa yang lebih inklusif dapat mendukung investasi jangka panjang ini,” tegas Menlu Sugiono.
Menlu Sugiono juga menyampaikan harapan ASEAN agar AS terus mendukung perdagangan terbuka dan adil, termasuk melalui ASEAN–US Trade and Investment Framework Arrangement (TIFA).
Sebagai mitra perdamaian, Menlu Sugiono menekankan bahwa penghormatan terhadap hukum internasional harus menjadi landasan bersama dalam menghadapi dinamika geopolitik global yang terus memanas. Secara khusus, Menlu Sugiono menyoroti krisis kemanusiaan di Gaza sebagai konsekuensi dari pelanggaran prinsip hukum internasional.
“Tragedi kemanusiaan di Gaza harus menjadi penggerak bagi kita semua. Indonesia kembali menyerukan gencatan senjata permanen, akses kemanusiaan tanpa hambatan, dan jalan kredibel menuju solusi dua negara sesuai resolusi PBB,” tegas Menlu Sugiono.
Menutup pernyataannya, Menlu Sugiono menyerukan agar kemitraan ASEAN–AS menjadi panutan dalam tanggung jawab bersama, pertumbuhan inklusif, dan perdamaian yang berkelanjutan.