Cuaca Panas Sejumlah Daerah di Indonesia Diprediksi Capai 37,6 Derajat Hari Ini, Simak Penyebabnya

Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini untuk waspada cuaca ekstrem. Masyarakat di sejumlah wilayah diminta bersiap menghadapi potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir serta angin kencang.

Provinsi yang berpotensi terdampak cuaca buruk ini antara lain Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Jambi. Wilayah lain yang juga perlu waspada meliputi Bangka Belitung, Bandar Lampung, Banten, Jawa Barat, Denpasar, Kupang NTT, dan Papua Barat Daya.

Di sisi lain, BMKG juga mengumumkan penyebab di balik cuaca panas yang melanda berbagai daerah Indonesia dalam beberapa hari terakhir. Suhu maksimum tercatat mencapai 37,6 derajat Celsius.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto memaparkan, kondisi panas ini disebabkan oleh kombinasi gerak semu matahari dan pengaruh Monsun Australia. "Posisi gerak semu matahari pada bulan Oktober berada di selatan ekuator," jelas Guswanto seperti dilansir Antara, pada Kamis, 16 Oktober 2025.

Faktor lainnya adalah penguatan angin timuran atau Monsun Australia yang membawa massa udara kering serta hangat. Kondisi ini meminimalkan pembentukan awan dan membuat radiasi matahari mencapai permukaan bumi secara maksimal.

"Posisi ini membuat wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan, seperti Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua, menerima penyinaran matahari yang lebih intens sehingga cuaca terasa lebih panas di banyak wilayah Indonesia," kata Guswanto.

Berdasarkan data pengamatan, suhu maksimum di atas 35 derajat Celsius tercatat menyebar luas di seluruh Indonesia. Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani melaporkan wilayah yang paling merasakan dampak suhu tinggi ini.

Wilayah terdampak meliputi sebagian besar Nusa Tenggara, Jawa bagian barat hingga timur, serta Kalimantan bagian barat dan tengah. Selain itu, Sulawesi bagian selatan dan tenggara serta beberapa wilayah Papua juga mengalami cuaca panas yang signifikan.

Meski cuaca panas mendominasi, BMKG memprakirakan potensi hujan lokal masih dapat terjadi pada sore hingga malam hari. Hujan ini terutama berpotensi di sebagian wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Papua.

Menyikapi dinamika cuaca ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk proactively menjaga kesehatan. Andri Ramdhani menekankan pentingnya mencukupi kebutuhan cairan tubuh dan menghindari paparan sinar matahari langsung dalam waktu lama, khususnya pada siang hari.

"Masyarakat juga harus tetap waspada terhadap potensi perubahan cuaca mendadak seperti hujan disertai petir dan angin kencang pada sore atau malam hari," ujar Andri.