Ilustrasi. Foto: Freepik.
Eko Nordiansyah • 19 October 2025 11:22
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi tolok ukur utama untuk menilai kinerja pasar saham di Indonesia. Indeks ini mencerminkan pergerakan seluruh saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), dan berfungsi sebagai acuan bagi investor dalam membaca arah pasar sebelum mengambil keputusan investasi.
IHSG terus bergerak dinamis setiap harinya seiring aktivitas jual beli saham di BEI. Ketika indeks mengalami kenaikan, itu menandakan kepercayaan investor terhadap kondisi ekonomi sedang meningkat. Sebaliknya, penurunan indeks menunjukkan adanya tekanan di pasar modal yang memicu kehati-hatian investor.
IHSG tidak hanya menjadi indikator kinerja pasar modal, tetapi juga berperan penting dalam menentukan strategi investasi. Investor menggunakan pergerakan indeks ini untuk memutuskan kapan waktu yang tepat membeli, menahan, atau menjual saham.
Bagi pemula, IHSG berfungsi sebagai kompas untuk memahami tren saham potensial. Salah satu acuan penting adalah indeks LQ45, yang berisi daftar saham-saham unggulan dengan kapitalisasi besar dan tingkat likuiditas tinggi.
(Ilustrasi. Foto: Freepik)
Dalam mengikuti pergerakan IHSG, investor akan sering menemui berbagai istilah teknis yang digunakan di pasar modal. Pemahaman terhadap istilah-istilah ini sangat penting agar investor tidak salah menafsirkan kondisi pasar dan dapat merumuskan strategi investasi yang tepat sesuai dinamika yang terjadi di BEI.
Berikut beberapa istilah umum yang sering digunakan:
Memahami berbagai istilah dalam IHSG sangat penting bagi siapa pun yang ingin terjun ke dunia pasar modal. Dengan memahami makna di balik istilah-istilah tersebut, investor dapat membaca arah pergerakan saham dengan lebih akurat serta mengambil keputusan investasi secara bijak dan terukur sesuai kondisi pasar yang selalu berubah.
IHSG memainkan peran strategis dalam dunia investasi karena menjadi barometer kepercayaan terhadap kondisi ekonomi nasional. Saat IHSG meningkat, hal itu mengindikasikan optimisme investor terhadap pertumbuhan ekonomi dan kinerja korporasi.
Selain itu, IHSG juga digunakan untuk mengukur efisiensi strategi investasi. Dengan membandingkan portofolio terhadap kinerja IHSG, investor dapat menilai apakah investasinya berada di atas atau di bawah rata-rata pasar.
Pergerakan IHSG tidak hanya berpengaruh pada investor, tetapi juga mencerminkan arus modal yang masuk ke dalam negeri. Peningkatan aktivitas di pasar saham menandakan adanya kepercayaan terhadap stabilitas ekonomi Indonesia.
Modal yang masuk melalui investasi saham membantu mendorong pertumbuhan perusahaan, membuka lapangan kerja, dan menambah penerimaan negara melalui pajak. Hal ini membuat IHSG menjadi indikator penting dalam membaca arah kebijakan ekonomi nasional. (Daffa Yazid Fadhlan)