Ilustrasi. FOTO: dok MI
Angga Bratadharma • 22 June 2023 08:58
Jakarta: Equity Research Associate Ashalia Fitri Yuliana memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini bergerak melemah. Kondisi itu patut diwaspadai oleh para investor agar tidak mengalami kerugian dan bisa meminimalisir risiko terhadap keuntungan yang sudah didapat.
"Pagi ini pasar regional dibuka melemah. Nikkei turun 0,41 persen dan Kospi turun 0,27 persen. Kami perkirakan IHSG akan bergerak melemah hari ini seiring dengan sentimen global dan regional," kata Ashalia, dikutip dari riset hariannya, Kamis, 22 Juni 2023.
Di sisi lain, saham-saham Amerika Serikat (AS) memperpanjang kerugian pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Kondisi itu terjadi karena para investor mempertimbangkan kesaksian Ketua Federal Reserve Jerome Powell di hadapan Kongres mengenai arah kebijakan di masa mendatang.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 102,35 poin atau 0,30 persen menjadi 33.951,52. S&P 500 kehilangan 23,02 poin atau 0,52 persen menjadi 4.365,69. Indeks Komposit Nasdaq merosot 165,10 poin atau 1,21 persen menjadi 13.502,20.
Sebanyak enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir hijau, di mana energi dan utilitas memimpin kenaikan dengan naik masing-masing 0,92 persen dan 0,84 persen. Sementara itu, sektor jasa teknologi dan komunikasi memimpin penurunan dengan masing-masing turun 1,41 persen dan 1,36 persen.
Saham AS jatuh karena investor mengambil jeda dari reli minggu lalu yang mengirim pasar ke level yang tidak terlihat dalam lebih dari setahun, dan mempertimbangkan komentar terbaru Powell tentang kebijakan moneter.
Selama kesaksiannya di hadapan Komite Jasa Keuangan DPR, Powell mengatakan, kenaikan suku bunga lebih mungkin terjadi karena Fed mencoba untuk memperlambat pertumbuhan AS dan menahan tekanan harga, meskipun mempertahankan suku bunga pada pertemuan kebijakannya minggu lalu.
"Mungkin masuk akal untuk melanjutkan tingkat pergerakan yang lebih tinggi pada akhir tahun, tetapi pada kecepatan yang lebih moderat, dan waktu kenaikan tambahan akan bergantung pada data," pungkas Powell.