Tiga Isu Penting Patut Diperhatikan Kepala Daerah Negara ASEAN

Menlu Retno Marsudi. Foto: Kemenlu RI

Tiga Isu Penting Patut Diperhatikan Kepala Daerah Negara ASEAN

Fajar Nugraha • 3 August 2023 12:41

Jakarta: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berbicara kepada forum Gubernur dan Wali Kota ASEAN. Ada tiga isu penting disampaikan oleh Menlu Retno.

 

Menlu Retno mengatakan, tahun lalu, Indonesia memimpin G20 di tengah situasi dunia yang sangat tidak menentu dimana kesenjangan posisi antar anggota sangat lebar, terutama terkait dengan perang di Ukraina.

 

“Indonesia mendengarkan semua pandangan. Kami mencoba membangun jembatan di antara atau di tengah perbedaan. Dengan dukungan seluruh anggota, akhirnya sebuah Deklarasi dapat diadopsi dan Indonesia dapat memastikan bahwa G20 tetap berfungsi secara penuh,” ujar Menlu Retno, dikutip dari Kemlu.go.id, Kamis 3 Agustus 2023.

 

“Tahun ini giliran Indonesia yang menjadi Ketua ASEAN. Tantangan yang kita hadapi kurang lebih sama, dunia yang tidak pasti, perang belum berakhir, persaingan kekuatan besar dan proyeksi ekonomi yang tidak stabil. Tantangan lain yang dihadapi ASEAN adalah situasi di Myanmar,” ujarnya.

 

Menlu mengingatkan kembali bahwa Piagam ASEAN dimulai dengan kata “KAMI Rakyat”. Artinya Rakyat harus selalu menjadi pusat dari pekerjaan kita.

 

“Inilah yang ingin diprioritaskan Indonesia selama kepemimpinannya. Menjaga peran ASEAN sebagai lokomotif perdamaian dan stabilitas. Mewujudkan ASEAN Matters yang berarti masyarakat dapat menikmati hidup dalam lingkungan yang damai. Da Mempertahankan Asia Tenggara sebagai Epicentrum of Growth dimana rakyat, sekali lagi rakyat, dapat menikmati kemakmuran,” tegas Menlu.

 

Banyak peran penting yang bisa dilakukan Gubernur dan Wali Kota untuk mendukung mewujudkan ASEAN Matters, Epicentrum of Growth.

 

Setidaknya ada tiga agenda utama yang harus dikejar: Pertama, ketahanan kesehatan. Kedua, ketahanan pangan dan Ketiga, transisi energi.


1. Ketahanan kesehatan
 

Pandemi telah menunjukkan bahwa penguatan arsitektur kesehatan regional sangat penting untuk mempersiapkan pandemi di masa depan dan keadaan darurat kesehatan lainnya.

 

Hal ini membutuhkan mobilisasi sumber daya yang memadai dan kolaborasi di antara semua pemangku kepentingan yang relevan.

 

Inilah mengapa fokus penting dari Keketuaan ASEAN Indonesia adalah memperkuat kerja sama kesehatan termasuk melalui One Health Initiative dan ASEAN Response Fund.

 

2. Ketahanan pangan

 

Dunia telah melihat bagaimana perang dan konflik telah menyebabkan kelangkaan pangan dan kenaikan harga kebutuhan pokok.

 

Indonesia menurut Menlu Retno juga menghadapi banyak masalah terkait pangan dari gagal panen yang terhambat akibat perubahan iklim dan tingkat kelaparan yang tinggi.

 

“Dengan latar belakang ini, kepemimpinan Indonesia juga akan memprakarsai inisiatif yang akan membangun mekanisme regional untuk memperkuat ketahanan pangan, rantai pasokan regional, dan pertanian berkelanjutan,” sebutnya.

 

Pemerintah daerah dan pusat harus berperan untuk mendukung hal ini dengan memastikan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan.


3. Transisi energi

 

Ekonomi hijau adalah masa depan wilayah kita. Untuk mewujudkan percepatan transisi energi ini adalah kuncinya. Indonesia telah menetapkan target yang ambisius yaitu target bauran energi 23?ri energi terbarukan pada tahun 2025, dan emisi nol bersih pada tahun 2060. ASEAN juga berkomitmen untuk mencapai pangsa energi terbarukan sebesar 23?lam pasokan energi pada tahun 2025.

 

Tidak hanya untuk keberlanjutan, transisi ini sangat penting untuk transformasi ekonomi ASEAN. Kunci transformasi ini adalah mengembangkan industri hilir termasuk yang memproduksi baterai EV.

 

Pada KTT Mei lalu, Keketuaan Indonesia juga memberikan penekanan besar untuk mengembangkan ekosistem EV regional.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)