PM baru Thailand Srettha Thavisin saat berada di gedung parlemen di Bangkok, 11 September 2023. (AP/Sakchai Lalit)
PM Thailand Janjikan Langkah Cepat untuk Sembuhkan 'Ekonomi yang Sakit'
Willy Haryono • 12 September 2023 12:04
Bangkok: Perdana Menteri baru Thailand, Srettha Thavisin, menjanjikan langkah cepat untuk meringankan masalah ekonomi negara pascapandemi, termasuk memberikan uang tunai untuk merangsang pengeluaran dan mengatasi kenaikan biaya energi.
Srettha menyampaikan janji tersebut dalam pidato pengukuhannya di depan Parlemen pada hari Senin setelah Thailand dilanda empat bulan ketidakpastian politik.
Sebagai anggota Partai Pheu Thai yang berhaluan populis, PM Srettha memasuki dunia politik setelah berkarier sebagai pengembang real estate. Pemerintahannya menghadapi ekspektasi tinggi dan tuntutan mendesak untuk mengatasi berbagai masalah ekonomi, politik dan sosial dalam masa jabatan empat tahunnya.
PM Srettha menggambarkan perekonomian Thailand – yang terpuruk setelah pandemi Covid-19 dan melumpuhkan industri pariwisata – sebagai "orang yang sedang sakit."
"Pariwisata dan belanja pulih dengan sangat lambat sehingga terdapat risiko resesi ekonomi. Hal ini perlu untuk merangsang perekonomian dan belanja," ujar PM Srettha, melansir dari laman Al Jazeera, Selasa, 12 September 2023.
Langkah-langkah stimulus tersebut termasuk melaksanakan janji kampanye untuk membagikan 10.000 baht kepada semua warga Thailand berusia 16 tahun ke atas. "Uangnya akan didistribusikan ke seluruh daerah dan menciptakan lapangan kerja serta kegiatan ekonomi, dan pemerintah juga akan memperoleh pendapatan," sebut PM Srettha.
Rasio Utang Thailand
Sebelumnya, ia mengatakan bahwa inisiatif tersebut, yang menurut para kritikus mungkin tidak memiliki dampak berkelanjutan, akan menelan biaya hingga 560 miliar baht dan akan siap dilaksanakan di kuartal pertama tahun depan.Dalam pidatonya, PM Srettha juga berjanji bertindak cepat untuk meringankan masalah utang, dengan mencatat bahwa rasio utang publik telah meningkat hingga lebih dari 60 persen produk domestik bruto (PDB) Thailand di tahun 2023. Sementara utang rumah tangga Thailand telah melonjak hingga lebih dari 90 persen PDB tahun ini.
Pemerintah Thailand juga berjanji memitigasi kenaikan biaya energi dan meningkatkan sektor pariwisata. PM Srettha juga berencana menghapuskan biaya visa bagi pengunjung dari negara tertentu, dan memperbaiki kondisi bandara untuk meningkatkan jumlah penerbangan yang mendarat di Thailand.