Pemerintah Ajak Masyarakat Manfaatkan Ekonomi Digital di Masa Pemulihan

Wamendag Jerry Sambuaga. Foto: dok Biro Humas Kemendag.

Pemerintah Ajak Masyarakat Manfaatkan Ekonomi Digital di Masa Pemulihan

Husen Miftahudin • 23 September 2023 11:30

Jakarta: Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengungkapkan, sektor ekonomi digital merupakan salah satu peluang di masa pemulihan ekonomi Indonesia. Ke depan, sektor ini akan terus tumbuh seiring dengan kemajuan teknologi yang sangat dinamis dan berkesinambungan.
 
"Dalam masa pemulihan ekonomi Indonesia, salah satu peluang baru adalah tumbuhnya ekonomi digital. Hal ini penting dalam mendukung pemulihan perekonomian nasional," ungkap Jerry dalam The 2nd International Conference on Contemporary Risk Studies, dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu, 23 September 2023.
 
Pada 2021, jelas dia, nilai ekonomi digital Indonesia berkisar USD70 miliar dan diperkirakan akan tumbuh hingga USD146 miliar pada 2025. Peran ekonomi digital Indonesia diproyeksikan akan terus tumbuh hingga 23,6 persen Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada 2030.
 
Menurut Jerry, semakin pentingnya peran ekonomi digital tidak lepas dari pertumbuhan sektor niaga elektronik (e-commerce) yang masih mendominasi sebagai penyumbang pertumbuhan paling signifikan.
 
Bank Indonesia memperkirakan pada 2023, transaksi niaga elektronik nasional mencapai Rp533,5 triliun, meningkat sekitar 12 persen dari tahun sebelumnya.

Baca juga: Digitalisasi Permudah Klaim Tunjangan Transportasi Karyawan
 

Tetapkan Visi Ekonomi Digital Indonesia 2022-2030

 
Mempertimbangkan proyeksi dan meningkatnya peran ekonomi digital di masa depan, Pemerintah Indonesia telah menetapkan Visi Ekonomi Digital Indonesia 2022-2030 untuk masuk peringkat empat besar ekonomi digital terbesar di Kawasan Asia.
 
Untuk mencapai posisi tersebut, pemerintah telah menetapkan beberapa target pada 2030, antara lain meningkatkan Digital Skills Ranking menjadi 25 dari 140 negara, meningkatkan rasio UMKM yang terdigitalisasi menjadi 41 persen, mendorong penggunaan pembayaran digital menjadi 45 persen dari total populasi penduduk Indonesia, dan meningkatkan peran ekspor produk teknologi menjadi 1,6 persen.
 
Wamendag menambahkan, kecepatan dan skala ekonomi digital mendorong masyarakat untuk beralih dari model tradisional ke modern dan keperluan untuk mengadopsi strategi yang inovatif.
 
Masyarakat diharuskan mengubah pandangan perdagangan global dari jaringan entitas yang terisolasi menjadi sistem yang saling berhubungan.
 
"Masa depan perdagangan bergantung pada kemampuan kita dalam menyatukan sumber daya, pengetahuan, dan inisiatif untuk bersama mengatasi tantangan. Hal ini bertujuan melindungi kepentingan ekonomi dan memetakan jalan menuju sistem perdagangan global yang lebih digital, berkelanjutan, adil, dan tangguh," jelas Jerry.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)