Shania Gracia Pamitan dari JKT48 Usai 12 Tahun Bersama

Gracia berfoto bersama member JKT48 dalam THE FIRST SNOW | JKT48 14th Anniversary Concert & Gracia Graduation Ceremony, Sabtu malam, 20 Desember 2025/dok: Shania Gracia.

Shania Gracia Pamitan dari JKT48 Usai 12 Tahun Bersama

Githa Farahdina • 22 December 2025 11:50

This is not just another concert, this is a moment I’ve been holding in my heart for a very long time.


Jakarta: Kata-kata itu jadi kalimat pembuka speech Shania Gracia di THE FIRST SNOW | JKT48 14th Anniversary Concert & Gracia Graduation Ceremony, Sabtu malam, 20 Desember 2025. Berdiri di tengah panggung megah, Gracia membawa ribuan penonton menelusuri cerita nyaris 12 tahun perjalanannya di JKT48.

Tarikan napas Gracia cukup dalam. Matanya menyisir orang-orang yang hadir, sebelum benar-benar siap berbicara.

“Malam ini aku berdiri di atas panggung ini dengan perasaan yang sangat sulit dijelaskan. Rasanya berbeda dari malam-malam sebelumnya,” ujar Gracia dalam speech kelulusan pada konser yang digelar di ICE BSD itu.

Gracia tegas mengatakan perpisahan tidak pernah mudah. Apalagi, meninggalkan ‘rumah’ yang menjadi saksi perjalanan hidupnya sejak 2014.

Gracia yang saat itu berusia 14 tahun, datang ke JKT48 dengan penuh rasa takut dan kebingungan. Idol kelahiran 31 Agustus 1999 itu bahkan belum paham apa yang menjadi impiannya.

All I had was a dream and a heart that was willing to try,” ujar Gracia.


Gracia saat speech kelulusan di THE FIRST SNOW | JKT48 14th Anniversary Concert & Gracia Graduation Ceremony.
 

Perjalanan Gracia: Dari Anak Pemalu hingga Kapten JKT48

JKT48 mengisi banyak hal buat Gracia. Jatuh, menangis, dan belajar berdiri kembali. Tangan Tuhan selalu menahannya untuk terus berjuang.

Tonight, i’m not standing here because i’m the strongest. I’m standing here because God has been faithfull,” tegas gadis yang akrab disapa Ci Gre itu.

Suara Gracia serak saat mulai menyinggung keterlibatan orang tua yang sempat ragu. Tapi lagi-lagi, tangan Tuhan yang ‘bicara’ lewat doa sederhana Sang Papa-Mama.

“Jika Tuhan menghendaki aku di sini, maka Tuhan sendiri yang akan melancarkan jalannya,” ucap Gracia.


Shania Gracia berdiri di panggung THE FIRST SNOW | JKT48 14th Anniversary Concert & Gracia Graduation Ceremony, Sabtu malam, 20 Desember 2025/dok: OJE.
 

Kekecewaan Pertama

Perjalanan yang tak bisa dibilang mudah itu cukup ‘menampar’ Gracia. Ia menemukan kegagalan pertamanya.

Agustus 2014, terang Gracia, JKT48 memilih 16 member Generasi 3 untuk membawakan lagu Iiwake Maybe. Ia yang masih berusia 14 tahun berlatih keras dan selalu membawa harapan terpilih itu dalam doa.

“Bahkan waktu itu, karena itu di bulan ulang tahun aku, aku berdoa sama Tuhan. Tuhan, hadiah ulang tahun aku bisa masuk lagu Iiwake Maybe,“ terang eks Kapten Tim KIII JKT48 itu.

Pahit. Gracia tidak terpilih. Sedih dan kecewa tak perlu ditanya.

“Tapi Tuhan tahu. Lewat Papa, Tuhan menguatkanku dengan firmannya: Janganlah takut sebab aku menyertai engkau. Aku akan memegang tangan kananmu dengan membawanya kepada kemenangan,” jelas dia.


Shania Gracia JKT48 berfoto bersama member dan fans dalam THE FIRST SNOW | JKT48 14th Anniversary Concert & Gracia Graduation Ceremony, Sabtu malam, 20 Desember 2025/dok: JKT48.
 

Pesan Inspiratif untuk Member dan Fans JKT48

Gracia harus melewati banyak proses. Termasuk ditinggal lulus teman segenerasi. Gadis yang kini berusia 26 tahun itu juga memilih bertahan. Bahkan di kondisi tersulit JKT48.

Dalam doa, Gracia menyebut satu per satu nama member maupun staf. Ia memohon agar Tuhan menolong grup yang hampir bubar itu.

“Dengan secercah harapan, aku percaya JKT48 bisa naik. Dan hari ini kita semua bisa melihat jawabannya. Puji Tuhan, JKT48 terus bertumbuh,” tegas Gracia disambut tepuk tangan penonton.

JKT48 harus tetap hidup. Mereka yang masih ada di dalam JKT48, wajib memastikan keberlangsungan grup.
 

Baca Juga :

Penampilan Energik JKT48 feat DeadSquad di The Sound Project 2025

Gracia meminta member saling jaga. Sahabat dekat eks Kapten JKT48 Shani Indira Natio itu juga meminta member mencintai panggung yang membesarkan mereka.

“Dan percayalah pada proses kalian masing-masing,” tegas Gracia.

Gracia juga tak melupakan mereka yang bekerja dalam sunyi. Staf JKT48 yang bekerja keras, penuh kesabaran, dan cinta, selalu jadi sandaran saat ia lelah.

Di sisi lain, ada fans yang selalu membersamai perjalanan Gracia. Rasa terima kasih itu ia sampaikan dengan sangat manis. Sorakan, senyuman, dan pesan fans berarti besar bagi Gracia.

“Menurutku kalian bukan hanya penonton, tapi kalianlah bagian dari hidupku,” ujar dia.


Shania Gracia di atas panggung THE FIRST SNOW | JKT48 14th Anniversary Concert & Gracia Graduation Ceremony, Sabtu malam, 20 Desember 2025/dok: Shani Gracia.

Menutup Perjalanan dengan Hati Penuh

Gracia menutup speech-nya dengan apik. Pesan buat semua yang menyayanginya benar-benar dalam.

“Aku datang ke JKT48 sebagai anak kecil tanpa apa-apa. Hari ini, aku pergi dengan hati yang penuh,” ujar Gracia yang mendapat lagu kelulusan Si Ulat Penakut itu.

Gracia benar-benar pamit. Pamitan yang sangat berkesan itu ia rangkum dalam beberapa kalimat mendalam.

“Terima kasih JKT48 sudah menjadi rumah bagiku selama hampir 12 tahun ini. I feel truly honored and proud to graduate as a JKT48 captain. Sekali lagi, aku Shania Gracia akan selalu membawa JKT48 di hatiku, sekarang dan selamanya,” ujar Gracia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Githa Farahdina)