Dubes Muhsin Muhsin menekankan pentingnya memaksimalkan peluang kerja sama pascapenandatanganan ICA-CEPA. (Antara)
Willy Haryono • 30 November 2025 15:04
Jakarta: Indonesia menegaskan komitmennya untuk memperkuat hubungan dengan Kanada, khususnya dengan Provinsi British Columbia (BC), melalui tindak lanjut hasil kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Ottawa pada September 2025.
Komitmen tersebut disampaikan Duta Besar RI untuk Kanada Muhsin Syihab dalam pertemuan dengan pejabat Pemerintah Provinsi British Columbia di Victoria, yang turut dihadiri Konsul Jenderal RI di Vancouver Nina Kurnia Widhi serta Sekretaris Parlemen Bidang Perdagangan Kanada, Paul Choi.
Dalam pernyataan pers KBRI Ottawa yang diterima pada Sabtu malam, Muhsin menekankan pentingnya memaksimalkan peluang kerja sama pascapenandatanganan Indonesia–Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA), termasuk di bidang perdagangan, investasi, pendidikan, dan pertukaran budaya.
Ia juga mengusulkan penguatan konektivitas antarmasyarakat melalui pertukaran mahasiswa, kolaborasi seni-budaya, serta peningkatan intensitas kunjungan pemerintah dan parlemen kedua negara. Bahkan, Muhsin mendorong pembentukan grup persahabatan legislatif untuk mempererat komunikasi antarlembaga.
“Kunjungan pejabat pada tingkat tinggi seperti Menteri yang membawa delegasi bisnis ke Indonesia akan memberikan pesan kuat bahwa Kanada, khususnya Provinsi British Columbia, berkomitmen serius dalam memperkuat hubungan dengan Indonesia,” ujar Muhsin, seperti dikutip dari Antara, Minggu, 30 November 2025.
Dalam kesempatan terpisah, delegasi Indonesia juga bertemu Ketua DPR Provinsi British Columbia, Raj Chounan, yang menilai kunjungan Presiden RI telah membuka ruang kolaborasi konkret antara Indonesia dan Kanada di berbagai sektor.
“Terdapat banyak cara untuk semakin mendekatkan hubungan kedua masyarakat, salah satunya melalui pembentukan kota kembar atau provinsi kembar. Saya harapkan hal ini menjadi salah satu yang dapat dijajaki,” kata Chounan.
Ia juga menekankan pentingnya pemanfaatan festival seni dan budaya sebagai sarana memperkuat hubungan masyarakat Indonesia dan British Columbia melalui kegiatan publik yang lebih langsung.
Dari pihak British Columbia, Menteri Pekerjaan dan Pertumbuhan Ekonomi Ravi Kahlon menyambut positif implementasi ICA-CEPA. Ia bahkan merencanakan kunjungan ke Indonesia tahun depan untuk menjajaki peluang investasi dan kerja sama ekonomi.
Provinsi British Columbia selama ini menjadi salah satu mitra penting Indonesia di Kanada. Pada 2024, nilai perdagangan Indonesia–British Columbia tercatat mencapai US$654,51 juta atau sekitar Rp9,82 triliun, menempatkan Indonesia sebagai mitra dagang terbesar keempat BC di kawasan ASEAN.
“Nilai perdagangan Indonesia–British Columbia saat ini memang belum mencerminkan potensi yang tersedia. Untuk itu, ICA-CEPA dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mengakselerasi kerja sama ekonomi, termasuk perdagangan,” tutur Konjen Nina.
Baca juga: ICA-CEPA Perkuat Hubungan Bilateral Indonesia-Kanada