Kepala BGN Minta SPPG Samakan Kualifikasi Sopir Pengantar MBG

Kepala BGN Dadan Hindayana ditemui media usai menjenguk korban insiden mobil menabrak siswa dan guru di SDN 01 Cilincing, Jakarta Utara. Foto: ANTARA/Ilham Kausar.

Kepala BGN Minta SPPG Samakan Kualifikasi Sopir Pengantar MBG

Fachri Audhia Hafiez • 11 December 2025 19:47

Jakarta: Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana meminta seluruh kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk membuat kualifikasi yang sama bagi setiap pengemudi kendaraan untuk mengantar Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini penting untuk memastikan keamanan.

"Pelayanan MBG di SD itu sudah terjadi dari tanggal 24 Maret 2025, dan sejauh ini lancar karena dilakukan dengan sebaik-baiknya. Namun, dalam hal ini, sopir utamanya sakit, sehingga kepala SPPG memutuskan untuk ada sopir cadangan. Setelah kami cek, alhamdulillah sopirnya memiliki SIM, mungkin hanya kurang pengalaman, dan kami masih dalami penyebab kejadiannya," kata Dadan di Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis, 11 Desember 2025.
 


Hal itu disampaikan Dadan merespons mobil menabrak siswa dan guru di SDN Kalibaru 01, Cilincing, Jakarta Utara, pada Kamis, sekitar pukul 06.38 WIB. Dia juga menyampaikan keprihatinan mendalam dan memohon maaf atas kelalaian petugas yang menyebabkan mobil menabrak.

Insiden tersebut menimbulkan 21 korban luka-luka. Namun, 11 siswa sudah kembali ke rumah masing-masing, sedangkan empat korban masih ditangani di Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing.


Detik-detik mobil SPPG pengangkut MBG menabrak sejumlah murid SDN 01 Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, terekam kamera pengawas (CCTV). Dok. Istimewa.

"Ada yang dirawat di Rumah Sakit Koja tujuh orang, termasuk satu orang guru. Dua di antaranya memang harus dirawat intensif, yang satu dalam keadaan sangat stabil, yang satu sudah ditangani oleh tiga orang dokter ahli bedah saraf, dan ahli penyakit anak. Jadi, mereka sedang ditangani dengan intensif dan saya sudah minta kepada pihak rumah sakit untuk melakukan yang terbaik. Semua biaya ditangani oleh BGN," papar Dadan.

Dadan menegaskan, pihak BGN secara berkelanjutan terus melakukan evaluasi terkait perekrutan sopir atau pegawai-pegawai SPPG yang lain agar nantinya kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Selama ini kan juga kita sudah lakukan, bahkan di dalam petunjuk teknis kami sudah tertulis bahwa mobil sebelum digunakan untuk pengiriman itu wajib dicek setiap hari. Dengan adanya kasus penggantian sopir, ini kelihatannya menjadi masukan baru bagi BGN agar kepala SPPG secara cermat mengganti atau memilih sopir cadangan yang kualifikasinya sama," tutur Dadan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fachri Audhia Hafiez)