Biar Berinternet Aman, Pahami Apa yang Harus Dilakukan di Ruang Digital

Mamasa: Era digital membuat siswa sekolah dan remaja masa kini bisa semakin jauh dan luas jangkauannya dalam bergaul, belajar, dan berkarya. Asal bisa bijak, juga mampu memilah dan memilih konten serta link materi yang diakses dan di-share, siswa dan remaja akan tumbuh berkembang menjadi pribadi yang kreatif serta bermanfaat bagi diri dan lingkungan masyarakat.

"Kuncinya, pahami apa yang boleh dan jangan dilakukan di ruang digital. Tak cukup menggunakan bahasa yang sopan, foto dan video juga mesti terverifikasi dari sumber akurat. Juga, budayakan thinking before posting. Posting hanya yang penting," kata influencer Inta Oceania dalam webinar literasi digital untuk segmen pendidikan, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 19 Juni 2024.

Inta menambahkan, kemampuan memilah dan memilih konten harus dibarengi dengan kemampuan menjaga keamanan dan jejak digital. Kecakapan ini menjadi modal penting untuk mendukung sukses dan majunya karier siswa yang dirintis sejak dini.

"Rusaknya jejak digital dalam pergaulan di ruang digital bisa mengancam serius masa depan anak-anak di masa dewasa," tambah Inta menjelaskan, dalam webinar yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat di Kabupaten Mamasa.
 

Baca juga: Menkominfo: Starlink Jadi Pecutan Buat Operator Lokal Berbenah

 

Peran guru dan orang tua

Dari sudut pandang budaya digital, Wakil Ketua Umum Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Indonesia Eko Prasetya menyebut pentingnya peran guru dan orang tua dalam membantu siswa saat memilih dan memilah link dan konten yang boleh dan bisa diakses.

"Kalau salah pilih dan terbiasa jadi penerus konten, juga kurang bijak dalam menyaring informasi, maka denda yang tak main-main dan hukuman pidana sesuai ketentuan UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) Nomor 19 Tahun 2016 sangat serius mengancam di dunia nyata," papar Eko.

Terkait bagaimana melindungi diri dari ancaman konten negatif yang bisa merusak moral, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Mamasa Albert menekankan pentingnya kolaborasi dibangun antara guru, orang tua, dan siswa saat mengakses internet. Bilamana perlu, bikin jadwal akses yang dipatuhi bersama.  

"Tidak hanya ancaman konten negatif dan bullying. Kalau tak didampingi, ada ancaman lain bila siswa sampai membagi data pribadi di ruang digital. Terbukti dari semakin banyaknya korban penipuan pinjaman online atau judi online di kalangan remaja. Jadikan hal itu tanggung jawab bersama untuk mencegahnya, dan jangan sampai jadi korban," pesan Albert.