Thailand. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 12 December 2023 19:02
Bangkok: Pemerintah Thailand akan meninjau proposal untuk menaikkan rata-rata upah minimum harian sebesar 2,37 persen dan mengupayakan kenaikan yang lebih besar. Hal ini setelah komite pengupahan memutuskan untuk menawarkan upah yang lebih rendah dari yang ditargetkan oleh pemerintah.
"Saya tidak setuju dengan rencana kenaikan gaji dan ingin hal itu dipertimbangkan kembali," kata Menteri Tenaga Kerja Thailand Phipat Ratchakitprakarn seraya menambahkan dia akan mengajukan kembali usulan kenaikan gaji yang berbeda ke kabinet pada akhir bulan ini, dilansir Channel News Asia, Selasa, 12 Desember 2023.
Sebuah komite pengupahan yang mencakup kelompok bisnis dan buruh sepakat untuk menaikkan ambang batas menjadi antara 330 dan 370 baht atau naik dari 328-354 baht saat ini. Tingkatnya bervariasi antar wilayah di negara ini. Pemerintahan sebelumnya pada Oktober lalu menaikkan upah minimum sebesar 5,02 persen.
Partai Pheu Thai yang berkuasa telah berkampanye dengan platform populis utama, yaitu menaikkan upah minimum menjadi 400 baht per hari. Dunia usaha telah menandai kenaikan biaya dan upah sebagai salah satu faktor yang menghambat daya saing di tengah lesunya pertumbuhan ekonomi.
Negara dengan perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara ini tumbuh 1,5 persen lebih lambat dari perkiraan pada kuartal ketiga dibandingkan tahun sebelumnya, laju paling lambat tahun ini, karena lemahnya ekspor dan belanja pemerintah.
Federasi Industri Thailand menyampaikan kekhawatiran upah minimum yang lebih tinggi akan berdampak pada dunia usaha yang akan menanggung beban biaya serta suku bunga yang lebih tinggi di tengah ketidakpastian global. Perdana Menteri Thailand Srettha Thaivsin mengatakan kenaikan yang disetujui oleh pejabat pemerintah, sektor swasta dan kelompok buruh pekan lalu terlalu rendah.