Harga Emas Dunia Rawan Koreksi

Harga emas dunia. Foto: Unsplash.

Harga Emas Dunia Rawan Koreksi

Arif Wicaksono • 20 October 2023 08:38

London: Harga emas dunia terkoreksi pada pembukaan perdagangan hari ini. Investor lakukan aksi ambil untung setelah emas menguat dari awal pekan.

Melansir Investing.com, Jumat, 20 Oktober 2023, harga emas dunia acuan XAU//USD melemah 0,07 persen atau 1,59 bps ke level USD1.972,82 per barel pada pembukaan perdagangan Jumat, 20 Oktober 2023.

Obligasi AS untuk 10 tahun terkoreksi 0,01 persen. Obligasi AS untuk 30 tahun terkoreksi 0,013 persen. Sementara itu, indeks dolar naik 0,05 persen menjadi 106.

Harga emas berhasil meningkat sekitar delapan persen dari harga terendah di Oktober. Persoalan geopolitik telah menjadi pendorong utama penguatan dalam beberapa hari terakhir setelah serangan Hamas di Israel. Para pedagang khawatir bahwa situasi di Timur Tengah mungkin akan menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik.

Ada pandangan Israel akan segera melancarkan invasi darat ke Jalur Gaza yang berpotensi meningkatkan ketegangan dan menarik aktor lain ke dalam konflik, seperti Lebanon atau Iran.

"Emas cenderung bertahan dalam lingkungan yang penuh gejolak, jadi tidak mengejutkan jika melihat kenaikan lebih lanjut dalam jangka pendek, terutama jika ketakutan menguasai pasar. Dalam kondisi seperti ini, perubahan hasil panen mungkin tidak terlalu berdampak besar," ujar Analis Emas DailyFX Diego Colman.

Analisis teknikal

Setelah pergerakan terbaru, XAU/USD terus mendekati resistensi di USD1.985 per ounce, yang diciptakan oleh retracement Fib 61,8 persen dari penurunan Oktober.

"Trader harus memperhatikan pergerakan harga dengan cermat di wilayah ini, mengingat penembusan dapat memicu pengujian ulang USD2.015 per ounce," tegas dia.

Di sisi lain, jika sentimen membaik dan premi risiko pada aset safe haven memudar, XAU/USD dapat terkoreksi jauh lebih rendah, terutama dengan imbal hasil yang berada pada level tertinggi dalam beberapa tahun.

"Jika terjadi kemunduran, support terletak di sekitar rata-rata pergerakan sederhana 200 hari di USD1.940 per ounce. Jika pelemahan lebih lanjut, penjual mungkin akan memulai serangan di level USD1.920 per ounce," tegas dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)