Presiden Iran Ebrahim Raisi (kanan) berjabat tangan dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov di Teheran, 23 OKtober 2023. (Russian Foreign Ministry Press Service via AP)
Marcheilla Ariesta • 24 October 2023 13:55
Tehran: Di saat perhatian dunia tengah tertuju ke perang antara militer Israel dan kelompok pejuang Palestina Hamas di Gaza, Rusia berusaha meningkatkan hubungan bilateral dengan Iran. Hal ini terefleksi dari kunjungan Menlu Rusia Sergey Lavrov ke Tehran pada Senin, 23 Oktober kemarin.
Dalam kunjungan ke Teheran, Lavrov diterima langsung oleh Presiden Iran Ebrahim Raisi.
"Berbicara dalam suasana saling percaya, aspek terkini dari agenda bilateral dibahas secara substantif dengan penekanan pada pembangunan lebih lanjut keseluruhan kompleks kemitraan multifaset Rusia-Iran,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan di aplikasi pesan Telegram, dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 24 Oktober 2023.
Lavrov, yang berangkat ke Teheran tak lama setelah kunjungan Asia ke Tiongkok dan Korea Utara, membahas proyek energi dan logistik dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian.
Seperti yang biasa terjadi di Rusia, hanya sedikit rincian perundingan tersebut, yang berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan dalam perang antara militer Israel dan kelompok pejuang Palestina Hamas.
Lavrov juga berpartisipasi dalam perundingan regional yang diselenggarakan oleh Iran, yang bertujuan membawa perdamaian ke wilayah Kaukasus Selatan setelah pasukan Azerbaijan bulan lalu merebut kembali wilayah Nagorno-Karabakh dan memaksa ribuan etnis Armenia mengungsi.
Sejak melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022, Moskow berupaya memperkuat hubungan dengan negara-negara yang secara tradisional dianggap berpihak pada Barat, dan menuduh "kolektif Barat" berusaha memecah belah Rusia.
Ukraina mendesak Teheran untuk berhenti memasok drone mematikan ke Rusia, yang menurut Kyiv berperan besar dalam serangan Moskow terhadap kota-kota dan infrastruktur Ukraina.
Iran awalnya membantah memasok drone kamikaze Shahed ke Rusia tetapi kemudian mengatakan pihaknya telah menyediakan sejumlah kecil sebelum Moskow melancarkan perang.
Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka prihatin dengan “kemitraan pertahanan yang berkembang” antara Iran dan Rusia, yang menimbulkan risiko tidak hanya bagi Ukraina tetapi juga bagi negara-negara tetangga Iran.
Baca juga: Bahan Bakar Generator Menipis, Nasib Bayi Prematur di RS Gaza Terancam