Kamala Harris tawarkan jalan yang berbeda dari Donald Trump jelang Pilpreas AS. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 30 October 2024 19:26
Washington: Wakil Presiden dan kandidat Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Kamala Harris menawarkan "jalan yang berbeda" dari mantan Presiden dan calon dari Partai Republik Donald Trump selama argumen penutup kampanyenya di Ellipse. Ini adalah tempat yang sama di mana Trump menghasut para pendukungnya untuk menyerang Gedung Capitol AS pada 6 Januari 2021.
Berpidato di hadapan banyak orang, Harris membingkai pemilihan umum 5 November mendatang sebagai "pilihan antara negara yang berakar pada kebebasan bagi setiap warga Amerika atau negara yang diperintah oleh kekacauan dan perpecahan."
"Amerika, kami tahu apa yang ada dalam pikiran Donald Trump: lebih banyak kekacauan, lebih banyak perpecahan, dan kebijakan yang menguntungkan mereka yang berada di puncak dan merugikan orang lain. Saya menawarkan jalan yang berbeda, dan saya meminta suara Anda," kata Harris seperti dikutip Anadolu, Rabu 30 Oktober 2024.
Dalam janjinya kepada para pemilih, Harris berjanji untuk "mencari titik temu dan solusi yang masuk akal untuk membuat hidup Anda lebih baik."
Berbicara hanya seminggu sebelum Hari Pemilihan, ia menjuluki Trump sebagai "tidak stabil," "terobsesi dengan balas dendam" dan "ingin berkuasa tanpa batas," memperingatkan bahwa ia telah "menghabiskan satu dekade mencoba membuat rakyat Amerika terpecah belah dan takut satu sama lain."
"Itulah dia," katanya, seraya menambahkan: "Tetapi Amerika, bukan seperti itu kita. Kita harus berhenti menyalahkan dan mulai bergandengan tangan."
"Sudah waktunya untuk membalik halaman drama dan konflik, ketakutan dan perpecahan. Sudah waktunya bagi generasi baru kepemimpinan di Amerika. Dan saya siap untuk menawarkan kepemimpinan itu sebagai presiden Amerika Serikat berikutnya," tambah Harris.
Harris juga menggarisbawahi nilai aliansi AS, dengan mengatakan: "Saya tahu bahwa aliansi kita menjaga rakyat Amerika tetap aman dan membuat Amerika lebih kuat dan lebih terlindungi."
“Para pemimpin dunia menganggap Donald Trump sasaran empuk, mudah dimanipulasi dengan sanjungan atau dukungan, dan Anda dapat percaya bahwa para otokrat seperti (Presiden Rusia Vladimir) Putin dan (pemimpin Korea Utara) Kim Jong Un mendukungnya dalam pemilihan ini,” kata Harris.
“Saya akan selalu menjunjung tinggi keamanan kita, memajukan kepentingan kita, dan memastikan bahwa Amerika Serikat tetap -- sebagaimana yang harus selalu kita lakukan -- menjadi pejuang kebebasan di seluruh dunia,” pungkas Harris.