Ilustrasi. Foto: MI/Susanto.
Media Indonesia • 22 January 2024 14:18
Jakarta: Pemerintah dinilai kurang mampu membaca situasi yang dialami oleh industri manufaktur di dalam negeri. Sebab tidak ada desain kebijakan yang bisa mendorong tiap industri untuk bisa tetap berada dalam skala ekonomi tertentu untuk mencegah keterpurukan usaha.
"Banyak faktor yang memengaruhi skala ekonomi suatu perusahaan di industri manufaktur dan setiap jenis industri manufaktur akan berbeda untuk mencapai skala ekonomi tertentu, sehingga untuk diperlukan pendekatan yang bervariatif dan bisa mengakomodir segala kebutuhan terutama industri andalan manufaktur di dalam negeri," ujar periset dari Center of Reform on Economic (CoRE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet saat dihubungi, Senin, 22 Januari 2024..
Hal itu berkaitan dengan penutupan pabrik milik produsen ban PT Hung-A Indonesia bakal menutup pabriknya pada 1 Februari 2024. Setidaknya 1.500 orang karyawan terdampak dari gulung tikarnya pabrik di Cikarang, Jawa Barat itu.
Industri manufaktur di Tanah Air juga tidak seluruhnya dalam kondisi yang baik. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), misalnya, menyebut pada akhir tahun ini ada sejumlah pabrik tekstil dan produk tekstil di Jawa Barat akan gulung tikar.
Yusuf mengatakan, bergugurannya pabrik manufaktur di Indonesia sedianya bisa disebabkan oleh banyak hal. Namun yang paling utama dan mempengaruhi ialah skala ekonomi yang dimiliki oleh tiap perusahaan.
"Apakah sebuah perusahaan itu mampu mencapai skala ekonomi tertentu, sehingga dalam dalam jangka pendek maupun panjang, perusahaan tersebut bisa beroperasi dan menghasilkan keuntungan tertentu," jelas dia.
Skala ekonomi dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk di dalamnya ialah bagaimana pemanfaatan sumber daya, efisiensi produksi, hingga faktor-faktor eksternal di luar perusahaan itu sendiri seperti misalnya keberadaan klaster industri.
"Yang kemudian perlu ditelisik dari sana apakah ada hal-hal yang bisa dipengaruhi oleh pemerintah terhadap sektor usaha tersebut, sehingga kemudian bisa mencapai skala ekonomi tertentu yang menguntungkan mereka," terang Yusuf.
Baca juga: Kinerja Sektor Manufaktur RI Makin Melejit