Peresmian smelter Freeport Indonesia di Gresik. Foto: Dokumen PTFI
Freeport McMoran Bidik Peningkatan Produksi Katoda Tembaga Setelah Smelter PTFI beroperasi
Annisa Ayu Artanti • 3 July 2024 16:58
Jakarta: Freeport-McMoran (NYSE: FCX) hari ini mengumumkan anak perusahaannya di Indonesia, PT Freeport Indonesia (PTFI), secara substansial telah menyelesaikan pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) di Manyar, Gresik, Indonesia, pada Juni 2024, dan telah mulai beroperasi.
FCX berharap smelter tersebut akan mulai memproduksi katoda tembaga dalam beberapa bulan mendatang dan terus menargetkan peningkatan produksi penuh pada akhir 2024 sesuai dengan ekspektasi sebelumnya.
Ketua Dewan Komisaris Richard C. Adkerson serta Presiden dan Chief Executive Officer Kathleen L. Quirk mengatakan pihaknya bangga mengumumkan tonggak sejarah penting bagi smelter baru mereka di Indonesia.
FCX berharap smelter tersebut akan mulai memproduksi katoda tembaga dalam beberapa bulan mendatang dan terus menargetkan peningkatan produksi penuh pada akhir 2024 sesuai dengan ekspektasi sebelumnya.
Ketua Dewan Komisaris Richard C. Adkerson serta Presiden dan Chief Executive Officer Kathleen L. Quirk mengatakan pihaknya bangga mengumumkan tonggak sejarah penting bagi smelter baru mereka di Indonesia.
"Tim kami telah melaksanakan proyek besar dan kompleks ini dengan sangat baik dan siap untuk melaksanakan peningkatan produksi secara aman dan efisien. Selesainya proyek ini menempatkan PTFI sebagai produsen yang terintegrasi secara penuh di Indonesia, yang menjadi landasan untuk memperpanjang hak operasinya dalam jangka panjang," katanya dilansir dari Business Wire, Rabu, 3 Juli 2024.
Baca juga:
PT Freeport Indonesia Luncurkan Smelter Kedua di Gresik |
Freeport mengekspor konsentrat tembaga dan lumpur anoda
FCX juga mengumumkan pada 2 Juli 2024, PTFI telah menerima persetujuan dari pemerintah Indonesia untuk mengekspor konsentrat tembaga dan lumpur anoda sampai dengan Desember 2024, saat fasilitas pengolahan baru telah beroperasi secara penuh.
PTFI akan terus membayar bea keluar untuk konsentrat tembaga selama periode peningkatan smelter sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia.
Izin ekspor konsentrat dan anode slime PTFI sebelumnya telah berakhir pada 31 Mei 2024, dan PTFI tidak mengekspor konsentrat tembaga atau anode slime selama Juni 2024.
Sebagai akibat dari penundaan dalam memperoleh izin ekspor PT-FI, FCX memperkirakan sebagian dari produksi kuartal kedua 2024 akan dikirim pada periode mendatang.
FCX saat ini memperkirakan penjualan konsolidasi untuk kuartal kedua 2024 sekitar 5 persen di bawah panduan April 2024 sebesar 975 juta pon tembaga dan sekitar 30 persen di bawah panduan April 2024 sebesar 500 ribu ons emas.
PTFI akan terus membayar bea keluar untuk konsentrat tembaga selama periode peningkatan smelter sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia.
Izin ekspor konsentrat dan anode slime PTFI sebelumnya telah berakhir pada 31 Mei 2024, dan PTFI tidak mengekspor konsentrat tembaga atau anode slime selama Juni 2024.
Sebagai akibat dari penundaan dalam memperoleh izin ekspor PT-FI, FCX memperkirakan sebagian dari produksi kuartal kedua 2024 akan dikirim pada periode mendatang.
FCX saat ini memperkirakan penjualan konsolidasi untuk kuartal kedua 2024 sekitar 5 persen di bawah panduan April 2024 sebesar 975 juta pon tembaga dan sekitar 30 persen di bawah panduan April 2024 sebesar 500 ribu ons emas.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Metrotvnews.com