Ilustrasi LNG hub. Foto: Subholding Gas Pertamina
Jakarta: PT PGN Tbk (PGN) memperoleh tambahan pasokan
gas baru berbentuk LNG dari domestik, yakni Kilang Tangguh, Teluk Bintuni, Papua Barat.
Adapun penandatanganan yang dilakukan telah menyepakati kontrak payung pembelian LNG melalui Master Ex-Ship LNG Sale and Purchase Agreement (MSA). Komitmen tersebut juga telah ditindaklanjuti dengan penandatanganan Confirmation Notice (CN) untuk pembelian LNG pada bulan Juni 2024 sebesar satu kargo atau setara 2,6 juta MMBTU.
Direktur Komersial PGN Ratih Esti Prihatini mengatakan, kontrak MSA itu merupakan wujud nyata upaya seluruh stakeholder untuk menyediakan gas bumi yang berkelanjutan bagi para penggunanya di Indonesia.
Jangka waktu perjanjian sepanjang lima tahun diharapkan akan menambah keyakinan bagi para peminat dan pengguna gas bumi terutama bagi para pelaku sektor industri dan komersial yang memerlukan keberlanjutan dalam berbisnis dan berinvestasi.
"Ini adalah milestone penting bagi kami. LNG merupakan salah satu upaya terbaik yang kami berikan bersama pemerintah serta pemasok untuk menjawab tantangan kebutuhan gas bumi domestik,” ujar Ratih dalam keterangan tertulis, Selasa, 2 Juli 2024.
Volume niaga gas bumi mencapai 858 BBTUD di triwulan I-2024
Ratih menjelaskan, penyerapan LNG di wilayah Jawa Barat memiliki respons positif dari pelanggan. Hal ini terbukti dari volume terserap mencapai 45 BBTUD di Mei. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan awal.
Sampai dengan triwulan I-2024 volume niaga gas bumi telah mencapai 858 BBTUD. Upaya meningkatkan volume penjualan di berbagai wilayah terus dilakukan, baik di wilayah yang tersedia jaringan maupun penetrasi infrastruktur wilayah baru.
PGN juga masih menjaga target volume niaga 2024 sebesar 954 BBTUD.
Ratih mengungkapkan, PGN akan selalu mendukung pengembangan pasar gas bumi nasional melalui pembangunan infrastruktur yang aman, handal dan berkelanjutan untuk mendukung program Pemerintah dalam transisi energi nasional dan mewujudkan Net Zero Emission.