Tiongkok Desak AS dan Jepang Berhenti Ciptakan Musuh Imajiner

Jubir Kemlu Tiongkok minta AS dan Jepang jangan ciptakan musuh imajiner. (Kemlu Tiongkok)

Tiongkok Desak AS dan Jepang Berhenti Ciptakan Musuh Imajiner

Marcheilla Ariesta • 29 July 2024 21:02

Beijing: Tiongkok memperingatkan Amerika Serikat (AS) dan Jepang untuk berhenti menciptakan 'musuh imajiner.' Peringatan ini disampaikan setelah kedua negara itu mengecam tindakan Tiongkok di Laut China Selatan dalam pembicaraan di Tokyo.

"Kami sangat mendesak AS dan Jepang untuk segera berhenti mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok dan berhenti menciptakan musuh imajiner," kata juru bicara kementerian luar negeri Lin Jian, dilansir dari Malay Mail, Senin, 29 Juli 2024.

Setelah pembicaraan di ibu kota Jepang pada Minggu, AS dan tuan rumah mengecam "tindakan destabilisasi" Beijing di Laut China Selatan. Mereka juga mengutuk kerja sama militer Rusia yang semakin meningkat dengan Tiongkok dan Korea Utara.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Menteri Pertahanan Lloyd Austin, dan rekan-rekan mereka dari Jepang menegaskan kembali keberatan keras mereka terhadap klaim maritim Tiongkok yang melanggar hukum, militerisasi fitur reklamasi, dan aktivitas yang mengancam dan provokatif di Laut China Selatan.

"Tindakan-tindakan yang tidak stabil di wilayah ini oleh Tiongkok termasuk pertemuan-pertemuan yang tidak aman di laut dan udara, upaya-upaya untuk mengganggu eksploitasi sumber daya lepas pantai negara-negara lain, serta penggunaan kapal-kapal Penjaga Pantai dan milisi maritim yang berbahaya," tambah komunike tersebut.

Mereka menuduh Tiongkok meningkatkan upaya-upaya untuk mengubah status quo secara sepihak dengan kekerasan atau paksaan di Laut China Timur. Kedua sekutu itu juga mengatakan, kebijakan luar negeri Tiongkok berupaya untuk membentuk kembali tatanan internasional demi keuntungannya sendiri dengan mengorbankan pihak lain.

Lin dari Tiongkok pada hari Senin mengatakan bahwa pernyataan bersama tersebut "mengabaikan fakta-fakta, mencampuradukkan yang benar dan yang salah, dengan jahat menyerang kebijakan luar negeri Tiongkok".

"Komunike tersebut secara kasar mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok, dengan jahat menyerang dan mencoreng Tiongkok dalam masalah-masalah maritim, membuat pernyataan-pernyataan yang tidak bijaksana tentang perkembangan militer dan kebijakan pertahanan Tiongkok yang normal, membesar-besarkan dan membuat keributan tentang ancaman Tiongkok, dan dengan jahat membesar-besarkan ketegangan regional," kata Lin.

"Tiongkok menyesalkan dan dengan tegas menentang hal ini," pungkasnya.

Baca juga: Lawan Pengaruh Tiongkok, QUAD Bahas Keamanan Laut China Selatan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Marcheilla A)