Cianjur Fokus Mitigasi Hadapi Potensi Bencana di Musim Hujan

Ilustrasi longsor di Tasikmalaya. (MI/Kristiadi)

Cianjur Fokus Mitigasi Hadapi Potensi Bencana di Musim Hujan

Media Indonesia • 9 January 2024 14:41

Cianjur: Intensitas curah hujan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, cenderung meningkat akhir-akhir ini. Berbagai bencana hidrometeorologi pun dilaporkan mulai terjadi di sejumlah daerah di wilayah itu.

Bupati Cianjur Herman Suherman menegaskan, sebagai daerah dengan indeks risiko kerawanan bencana cukup tinggi, Pemkab Cianjur harus menyiapkan berbagai langkah. Terutama upaya-upaya pencegahan atau mitigasi dengan tujuan agar dampak bencana bisa diminimalkan.

"Sekarang sudah masuk musim hujan. Ini memang bukan di Kabupaten Cianjur, tapi di setiap kota dan kabupaten hampir terjadi bencana. Bencana ini kan sudah sering terjadi. Kita tidak ingin hanya menangani, tapi harus fokus pada mitigasinya," kata Herman, Selasa, 9 Januari 2024.

Mitigasi yang dimaksud Herman yaitu perlu ada upaya pencegahan prabencana. Dia mencontohkan misalnya ada konstruksi jembatan yang pondasinya tergerus arus deras aliran sungai.

"Ketika mendapati kondisi itu, segera ditangani. Mungkin dari sisi cost (biaya) akan lebih murah. Beda kalau misalnya kerusakan itu dibiarkan, kemudian jadi rusak berat atau hancur. Ini akan membutuhkan anggaran yang sangat besar, bisa mencapai ratusan juta rupiah," terangnya.

Dampak yang akan ditimbulkan pun saat konstruksi jembatan rusak berat, sebut Herman, pasti akan terjadi ke berbagai sektor lain. Misalnya sektor perekonomian masyarakat setempat, sektor pendidikan, kesehatan, dan sektor lainnya.

"Yang rugi kan masyarakat. Sehingga dengan mitigasi ini akan jauh lebih efektif," tuturnya.

Sayangnya, tegas Herman, upaya mitigasi prabencana jarang dilaksanakan. Karena itu, Herman berencana menyusun regulasi yang mengatur upaya-upaya mitigasi kebencanaan.

"Regulasinya mungkin nanti bisa dalam bentuk perbup (peraturan bupati). Saya yakin ini akan lebih efektif dan terpenting tidak akan mengganggu aktivitas masyarakat," imbuh Herman.

Herman sudah memerintahkan para camat dan kepala desa berinisiatif mengecek kondisi di lapangan. Terutama mengamati berbagai infrastruktur maupun daerah berpotensi bencana.

"Semua harus bergerak. Fokus kita menghadapi bencana lebih ditekankan kepada upaya mitigasi agar bisa meminimalkan dampaknya," jelasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)