Menlu Tiongkok Berencana ke Indonesia Pekan Ini

Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi. (EPA)

Menlu Tiongkok Berencana ke Indonesia Pekan Ini

Marcheilla Ariesta • 17 April 2024 12:20

Beijing: Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi akan mengunjungi Indonesia, Kamboja, dan Papua Nugini mulai Kamis, 18 April 2024. Rencana kunjungannya diumumkan Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada Selasa, 16 April 2024.

"Selama kunjungan enam harinya, Menteri Wang akan mengikuti mekanisme kerja sama dialog tingkat tinggi dengan Indonesia dan menghadiri pertemuan Komite Koordinasi Antarpemerintah Tiongkok-Kamboja," kata juru bicara kementerian Lin Jian, dikutip dari South China Morning Post, Rabu, 17 April 2024.

Lin menyebut ketiga negara tersebut sebagai “teman baik dan mitra baik” berdasarkan rasa saling menghormati, kesetaraan, saling menguntungkan, dan pembangunan bersama. Dia juga memuji “momentum perkembangan yang kuat” antara Tiongkok dan ketiga negara tersebut.

Lin mengatakan, Tiongkok berharap kunjungan Wang akan membantu mengimplementasikan konsensus yang dicapai Presiden Xi Jinping dengan para pemimpin ketiga negara dan melaksanakan proyek-proyek berkualitas tinggi di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI).

Kunjungan Wang ini terjadi ketika Tiongkok meningkatkan diplomasinya dengan negara-negara Asia Tenggara di tengah semakin ketatnya persaingan strategis dengan Amerika Serikat di kawasan Asia-Pasifik.

Presiden terpilih Prabowo Subianto telah mengunjungi Tiongkok pada akhir Maret. Tiongkok adalah mitra dagang terbesar dan investor asing terbesar kedua bagi Indonesia. Sedangkan Indonesia adalah tujuan investasi terbesar kedua bagi Tiongkok setelah Singapura, di antara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Kereta api berkecepatan tinggi Jakarta-Bandung, jalur kereta api berkecepatan tinggi pertama di Asia Tenggara, dibangun dengan pendanaan Tiongkok. Beijing memujinya sebagai salah satu contoh paling sukses dari strategi Belt and Road, yaitu rencana Tiongkok untuk meningkatkan infrastruktur dan konektivitas di kawasan.

Tiongkok juga merupakan mitra dagang utama dan sumber impor Kamboja serta sumber investasi asing dan bantuan luar negeri terbesar bagi Kamboja. Tahun lalu, Xi dan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen mengumumkan kerangka kerja sama “Diamond Hexagon” di Beijing yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan bilateral di bidang politik, produktivitas, pertanian, energi, keamanan, dan pertukaran manusia.

Tiongkok tidak hanya berusaha mempertahankan statusnya sebagai mitra dagang utama Papua Nugini, negara kepulauan terbesar di Pasifik Selatan, namun juga memperluas hubungan mereka ke lebih banyak wilayah. Dilaporkan pada Januari, Beijing dan Papua Nugini sedang merundingkan perjanjian mengenai kerja sama keamanan dan polisi.

Tiongkok telah meningkatkan hubungannya dengan Indonesia dan Kamboja ke tingkat membangun "komunitas yang memiliki nasib bersama" dan meningkatkan hubungan dengan Papua Nugini menjadi “kemitraan strategis yang komprehensif”, menurut Lin.

Baca juga:  Kunjungi Tiongkok dan Jepang, Prabowo Dinilai Cari Keseimbangan Polugri

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)