Ilustrasi. Foto: Freepik.
Jakarta: Bitcoin menjadi salah satu aset investasi yang menarik perhatian salah satunya terkait transparansinya, yakni siapa pun bisa memantau atau menganalisis pergerakan dari aktivitas Bitcoin.
Keunggulan ini tentu bisa membantu investor menentukan strategi investasinya melalui yang disebut analisis on-chain.
Apa itu analisis on-chain?
Dikutip dari
Pintu Academy, analisis
on-chain merupakan metode analisis yang membaca informasi dari buku besar atau
ledger suatu aset kripto. Ini membantu memisahkan nilai spekulatif dari nilai utilitas aset kripto.
Data seperti adopsi pengguna, aktivitas penambang, dan harga saat ini berdasarkan fundamentalnya bisa diperiksa melalui analisis ini.
(Ilustrasi. Foto: Freepik)
Lebih lanjut, analisis
on-chain dapat memberikan gambaran lebih mendalam mengenai dinamika pasar kripto. Misalnya, jumlah alamat aktif dan jumlah transaksi dapat menunjukkan potensi kenaikan harga.
Selain itu,
Unrealized Profit/Loss, MVRV (
Market Value and Realized Value),
Puell Multiple, dan
Reserve Risk adalah beberapa metrik yang digunakan dalam analisis ini.
Manfaat analisis on-chain
Terdapat tiga manfaat penggunaan analisis
On-Chain:
- Memantau pasar untuk membantu memahami supply dan demand.
- Memprediksi perubahan harga berdasarkan data fundamental.
- Pengambilan keputusan untuk mempermudah keputusan trading dengan informasi yang lebih lengkap.
Untuk melakukan analisis
on-chain,
trader biasanya menggunakan portal berbayar seperti Glassnode atau Messari. Data dari buku besar aset kripto memberikan informasi transparan yang dapat digunakan untuk analisis mendalam.