Belum Berhasil Keluar dari Tekanan, IHSG Minggu Ini Boncos 0,14%

Ilustrasi. Foto: dok MI.

Belum Berhasil Keluar dari Tekanan, IHSG Minggu Ini Boncos 0,14%

Husen Miftahudin • 27 June 2025 14:13

Jakarta: Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan, periode 23-26 Juni 2025, mengalami tekanan.

"Pergerakan IHSG selama sepekan mengalami penurunan sebesar 0,14 persen dan ditutup pada level 6.897,400 dari 6.907,138 pada pekan lalu," kata P.H. Sekretaris Perusahaan BEI Aulia Noviana Utami Putri dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat, 27 Juni 2025.

Sementara itu, kapitalisasi pasar BEI mengalami penurunan tipis sebesar 0,01 persen menjadi Rp12.098 triliun dari Rp12.099 triliun pada sepekan sebelumnya. 

Rata-rata frekuensi transaksi harian selama pekan ini juga turut mengalami penurunan sebesar 8,68 persen, menjadi 1,19 juta kali transaksi dari 1,30 juta kali transaksi pada pekan lalu. 

Selain itu, rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini juga turun sebesar 9,30 persen menjadi 22,13 miliar lembar saham dari 24,41 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya. 

"Sedangkan, rata-rata nilai transaksi harian BEI selama sepekan mengalami perubahan yaitu sebesar 12,35 persen menjadi Rp13,15 triliun dari Rp15,00 triliun pada pekan sebelumnya," urai Aulia.

Adapun investor asing pada Kamis (26/6) mencatatkan nilai beli bersih Rp2,022 triliun dan sepanjang 2025 ini investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp53,210 triliun.
 

Baca juga: IHSG Meroket dan Rupiah Perkasa Jelang Libur Panjang


(Ilustrasi pergerakan saham pada IHSG. Foto: Medcom.id)
 

BEI perluas underlying saham


Di sisi lain, pada Mei 2025, BEI telah menerbitkan perubahan Peraturan I-P tentang Pencatatan Waran Terstruktur di Bursa. Salah satu poin penting dari perubahan ini adalah perluasan saham yang dapat dijadikan underlying.

Sebelumnya saham yang dijadikan underlying hanya terbatas pada saham-saham dalam indeks IDX30, kini mencakup saham-saham dalam indeks IDX80.

"Langkah ini membuka peluang bagi penerbit untuk menghadirkan variasi produk waran terstruktur yang lebih beragam, sekaligus memberikan lebih banyak pilihan instrumen investasi bagi investor di pasar modal," papar Aulia.

Sampai dengan 20 Juni 2025, sudah terdapat empat waran terstruktur yang menggunakan saham indeks IDX80 di luar saham indeks IDX30 (EMTK, BRIS, PNLF, dan BRMS). 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)