Direktur Utama PT Imago Mulia Persada Tbk, Erlangga Ksatria
Whisnu Mardiansyah • 24 June 2025 20:01
Jakarta: Di tengah tekanan ekonomi global dan fluktuasi pasokan barang impor, PT Imago Mulia Persada Tbk menunjukkan kinerja positif sepanjang tahun buku 2024.
Perusahaan yang bergerak di sektor furnitur premium ini mencatat pendapatan sebesar Rp120,1 miliar, tumbuh 49 persen dibanding tahun sebelumnya.
Laba bersihnya pun meningkat tajam hingga 76,47 persen, mencapai Rp15,5 miliar. Pencapaian tersebut diumumkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) yang digelar di showroom PITA, Sequis Center, kawasan SCBD, Jakarta.
Arus kas dari aktivitas operasi juga tercatat naik 62 persen menjadi Rp26,3 miliar. Seluruh laba bersih tahun ini ditetapkan sebagai laba ditahan demi mendukung pertumbuhan jangka panjang perusahaan.
“Yang pertama, anugerah Tuhan. Kedua, GCG yang baik menjadikan kerjasama kami sangat solid antara komisaris dan direksi,” ujar Direktur Utama PT Imago Mulia Persada Tbk, Erlangga Ksatria, Selasa, 24 Juni 2025.
Meskipun kondisi pasar disebut “tidak mudah, manajemen tetap percaya masih banyak peluang yang bisa ditangkap. Strategi tidak diarahkan pada efisiensi struktural seperti pengurangan SDM, tetapi lebih kepada peningkatan kapasitas tim internal.
“Kita tingkatkan know-how dan knowledge. Jadi bukan soal memangkas, tapi meningkatkan produktivitas,” ujar Erlangga.
Perusahaan yang membawahi dua unit bisnis utama, Laflo dan PITA ini terus memperluas portofolio brand internasional dan lokal. Laflo dikenal sebagai pionir penyedia furnitur desainer Italia di Indonesia, dengan brand seperti B&B Italia, Maxalto, dan Flos.
Sementara PITA menjadi platform distribusi bagi merek seperti HC28, Camerich, Otazen, hingga produk berkelanjutan seperti Bell Living Lab. Tiga showroom strategis kini menjadi tulang punggung pengalaman pelanggan, tersebar di SCBD, Menteng, dan Senayan.
Ketiganya didesain bukan hanya sebagai ruang pamer, tetapi sebagai pusat pengalaman desain dan gaya hidup. Meski belum merambah pasar ekspor, perusahaan menyadari dinamika global seperti konflik geopolitik dan ketegangan dagang memengaruhi harga dan rantai pasok.
“Pasti mempengaruhi. Harga jadi lebih mahal, lalu supply chain jadi lebih lama,” kata Erlangga.
Namun hal itu diantisipasi dengan diversifikasi sumber pasokan. Tidak hanya dari Italia, perusahaan kini menggandeng pemasok dari Jepang, China, Amerika Serikat, Australia, bahkan lokal dari Indonesia.
“Kita harus balance. Jangan nyaman di comfort zone. Setiap krisis adalah momentum reset,” tegas Erlangga.
RUPS tahun ini juga menetapkan auditor independen untuk tahun buku 2025 serta menyetujui perubahan susunan manajemen. Adapun arah strategis perusahaan difokuskan pada tiga pilar yakni keberlanjutan, demokrasi desain, dan kepercayaan pelanggan.
Hal itu disebut suatu pendekatan yang dinilai selaras dengan perubahan gaya hidup masyarakat urban dan preferensi terhadap produk yang bertanggung jawab secara sosial maupun lingkungan.