Foto Pulau Pagerungan Kecil dan Besar, Kabupaten Sumenep. Google Earth
Whisnu Mardiansyah • 23 June 2025 16:37
Sumenep: Rencana ekspansi pengeboran gas bumi ke Pulau Pagerungan Kecil, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menuai kritik keras. Eksplorasi gas alam ini dinilai berpotensi memperparah kerusakan ekologis yang telah terjadi di wilayah sekitar, terutama di Pulau Pagerungan Besar yang lebih dulu dieksploitasi sejak awal 1990-an.
Direktur Eksekutif Anatomi Pertambangan Indonesia (API), Riyanda Barmawi, menyampaikan kegiatan eksplorasi dan produksi migas telah dilakukan dalam jangka panjang di Pagerungan Besar. Menurutnya, aktivitas tersebut telah mengubah wajah ekologi kawasan secara signifikan. Kini, dengan rencana perluasan ke Pagerungan Kecil pulau yang luasnya hanya 2,7 kilometer persegi risiko krisis ekologis dinilai makin nyata dan berbahaya.
“Burung-burung endemik yang dulu sering ditemukan di kawasan ini sekarang nyaris tak terlihat. Kehidupan laut menyusut drastis. Nelayan setempat mengaku harus pergi jauh ke laut terbuka untuk mendapatkan tangkapan, padahal dulu cukup menjala dari bibir pantai,” ujar Riyanda di Jakarta, Senin, 23 Juni 2025.
Riyanda menambahkan, potensi dampak ekologis dari ekspansi ini tak terbatas pada penurunan populasi ikan. Ia juga menyoroti ancaman terhadap terumbu karang, padang lamun, dan ekosistem mangrove yang berfungsi sebagai pelindung alami pulau dari abrasi dan bencana alam.
“Ekosistem ini sangat rapuh. Aktivitas pengeboran migas akan menciptakan tekanan serius akibat getaran, pencemaran suara bawah laut, dan potensi tumpahan bahan kimia yang bisa merusak sistem rantai makanan,” paparnya.
Baca: Tambang di Cirebon Longsor Lagi, Dua Pekerja Terkubur |