PDIP Gelar Puncak 'Bulan Bung Karno' di Blitar

Ketua DPD PDIP Jawa Timur Said Abdullah/Metro TV/Istimewa

PDIP Gelar Puncak 'Bulan Bung Karno' di Blitar

Rahmatul Fajri • 19 June 2025 21:36

Jakarta: Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Said Abdullah mengatakan pihaknya menyelenggarakan puncak peringatan Bulan Bung Karno di Makam Bung Karno di Kota Blitar, Jawa Timur pada 20-21 Juni 2025. Said mengatakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputeri akan memberikan pidato pada hari terakhir atau 21 Juni 2026.

Pemusatan kegiatan di area Makam Bung Karno, kata dia, dilakukan untuk merawat api perjuangan yang diwariskan melalui ajaran Bung Karno. Hal tersebut menjadi jalan perjuangan politik PDI Perjuangan. 

"Sekaligus mendoakan agar arwah beliau diberikan pahala kebaikan, diberi kemudahan saat yaumul hisab menuju jannatul firdaus," kata Said melalui keterangannya, Kamis, 19 Juni 2025.

Said mengatakan pihaknya juga mengundang KH Ahmad Muwafiq, ulama kharismatik dari Yogyakarta untuk memberikan tausiah. Ia mengaku mengundang Gus Muwafiq karena memiliki kedalaman ilmu sejarah yang sangat kuat. 
 

Baca: Puncak Bulan Bung Karno 2025 di Pusara Beliau

"Gus Muwafiq akan menjelaskan keislaman Bung Karno, dan pikiran pikiran Bung Karno bagi kemajuan peradaban Islam, serta sejarah perjuangan Bung Karno untuk dunia Islam, Indonesia dan dunia," katanya.

Said mengatakan pada hari terakhir, seluruh jajaran partai dan para santri dari berbagai pondok pesantren berdoa ke makam Bung Karno. 

"Kami juga mengundang Bapak Prof Dr KH Nazarudin Umar, MA selaku Menteri Agama sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal untuk memberikan tausiah, seputar Islam, nasionalisme dan agenda pembangunan peradaban bangsa dan dunia," katanya.

Lebih lanjut, Said menjelaskan 21 Juni 1970 atau 55 tahun yang lalu, Presiden ke-1 Soekarno wafat. Ia mengatakan seluruh kiprah dan perjuangan Soekarno menjadi warisan besar bagi Bangsa Indonesia. Namanya harum bukan hanya di Indonesia sebagai bapak bangsa, tapi diberbagai belahan dunia.

"Nama Soekarno dicatat di Rusia, Saint Petersburg Mosque yang dulunya difungsikan sebagai gudang, Bung Karno meminta Nikita Kruschev, pemimpin tertinggi Uni Soviet saat itu untuk mengembalikan fungsinya menjadi masjid, dan kemudian dikenal dengan Masjid Soekarno," katanya.

Selain itu, di Aljazair, pemerintah setempat membangun monumen besar Bung Karno dengan telunjuk ke atas sebagai dukungan pembebasan dan kemerdekaan Aljazair dari Perancis. 
Monumen Bung Karno juga dididirikan oleh Pemerintah Mexico di tengah taman kota.

"Rakyat dan Pemerintah Maroko mengingat jasa dan nama besar Bung Karno, mereka memberi kehormatan melalui pemberian jalan utama dengan nama Sharia Al-Rais Ahmed Soekarno," katanya.

"Di Pakistan, rakyat dan pemerintah di sana mengingat perjuangan Bung Karno melalui penamaan Soekarno Square yang ada di Peshawar, dan Soekarno Bazar yang berlokasi di Gunj Lahore, keduanya di Pakistan. Demikian halnya di Mesir dan Turki, jalan Ahmed Soekarno ditempatkan di salah satu jalan utama di kedua negara tersebut," pungkasnya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)