Ilustrasi bendera Jepang. (Anadolu Agency)
Muhammad Reyhansyah • 26 August 2025 18:25
Tokyo: Pemerintah Jepang melayangkan protes resmi kepada Tiongkok atas pembangunan struktur baru di kawasan Laut China Timur yang masih disengketakan. Kementerian Luar Negeri Jepang, dalam pernyataan pada Senin malam, 25 Agustus 2025, menyebut bahwa Tiongkok telah memulai pemasangan fasilitas di sisi garis median yang diklaim Jepang sebagai batas maritim.
“Sangat disayangkan bahwa Tiongkok melanjutkan pembangunan sepihak di Laut China Timur sementara delimitasi Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan landas kontinen di wilayah tersebut belum disepakati,” demikian bunyi pernyataan Kemlu Jepang yang dikutip Anadolu Agency, Selasa, 26 Agustus 2025.
Kanai Masaaki, Direktur Jenderal Biro Urusan Asia dan Oseania, menyampaikan protes keras kepada Shi Yong, Wakil Kepala Misi Kedutaan Besar Tiongkok di Tokyo. Ia mendesak Beijing menghentikan kegiatan tersebut serta melanjutkan kembali pembicaraan kerja sama pengelolaan sumber daya yang telah lama mandek.
Jepang menegaskan garis median yang terletak di antara garis pantai kedua negara sebagai batas resmi berdasarkan hukum domestiknya. Namun, Tiongkok mengklaim Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) mereka meluas jauh melampaui garis median itu.
Pada 2008, Tokyo dan Beijing sebenarnya telah sepakat untuk mengembangkan ladang gas secara bersama di wilayah tersebut. Namun, negosiasi kerja sama energi ini sudah lama terhenti.
Hingga kini, pemerintah Tiongkok belum memberikan tanggapan resmi terhadap klaim dan protes yang disampaikan Jepang.
Baca juga: Tiongkok Latihan Militer di Laut China Timur Dekat Taiwan