Ilustrasi kekeringan. (MGN/Nur Soli)
Whisnu Mardiansyah • 22 October 2025 09:24
Lombok Timur: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), masih menetapkan status siaga darurat kekeringan. Status ini dipertahankan meskipun hujan sudah mulai turun di wilayah tersebut pada Oktober 2025. Kepala Pelaksana BPBD Lombok Timur, Lalu Mulyadi, menegaskan penetapan status ini mengacu pada rilis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Kekeringan saat ini masih dalam fase siaga darurat. Kondisi kekeringan di setiap daerah berbeda-beda, tetapi Lombok Timur masih berstatus darurat," kata Lalu Mulyadi di Lombok Timur, seperti dilansir Antara, Rabu, 22 Oktober 2025.
Mulyadi mengakui hujan yang turun telah memberikan dampak positif. Sumur warga di sejumlah lokasi yang sebelumnya kering mulai terisi resapan air. Ketersediaan air tampung juga sudah dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Ada juga wilayah yang banjir karena hujan. Berdasarkan fakta tersebut, kita masih dalam status siaga darurat," ujarnya.
Baca Juga : BNPB: 8.851 Jiwa Terdampak Kekeringan di Klaten
Status siaga darurat tidak menghentikan layanan penyaluran air bersih bagi masyarakat. BPBD tetap menjalankan tugas untuk memenuhi kebutuhan dasar air bersih warga. "Kami tetap menyalurkan air bersih ke wilayah yang meminta," tegas Mulyadi.
Wilayah Jerowaru menjadi daerah dengan kondisi kekeringan paling ekstrem. Untuk menangani hal ini, BPBD bekerja sama dengan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Pemerintah Provinsi NTB.
"BPBD sudah menyalurkan air bersih ke tiga wilayah saat ini, yaitu ke Jerowaru, Suela, dan Puncak Jeringo," jelasnya.
Data BPBD mencatat, sepanjang tahun 2025 ini telah disalurkan 80 tangki air bersih ke wilayah-wilayah terdampak kekeringan. Penyaluran ini dilakukan bekerja sama dengan LSM dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lombok Timur.
"Penyaluran air bersih tetap dilakukan sesuai permintaan masyarakat. Tugas BPBD adalah melakukan pemantauan secara bertahap terhadap wilayah sasaran penyaluran," pungkas Mulyadi.