Gunung Lokon Turun ke Level Waspada, Waspada Potensi Erupsi Freatik

Gunung Lokon yang diambil dari permukiman penduduk Kelurahan Kinilow Satu, Kecamatan Tomohon Utara. ANTARA/Karel A Polakitan

Gunung Lokon Turun ke Level Waspada, Waspada Potensi Erupsi Freatik

Lukman Diah Sari • 21 October 2025 22:41

Manado: Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menurunkan status Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Semula Gunung Lokon berstatus Level III (Siaga), kini menjadi Level II (Waspada).

"Berdasarkan hasil pengamatan, analisis, dan evaluasi data visual dan instrumental, hingga tanggal 20 Oktober 2025 tingkat aktivitas Gunung Lokon diturunkan dari Level III (Siaga) ke Level II (Waspada) pada 21 Oktober 2025 pukul 12:00 WITA," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid AN dalam laporan yang dibagikan pada grup percakapan "BMKG dan Stakeholder" di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Selasa, 21 Oktober 2025, melansir Antara.

Dalam laporan disebutkan aktivitas vulkanik asap kawah Gunung Lokon pada 1-20 Oktober 2025 umumnya putih tipis hingga sedang tinggi sekitar 30 meter. Sementara kegempaan menunjukkan penurunan secara bertahap.

Hingga 20 Oktober 2025 gempa vulkanik dangkal terekam sebanyak satu kejadian, satu kali gempa vulkanik dalam, dan dua kali gempa embusan per hari. Perkembangan terakhir Gunung Lokon pada 20 Oktober 2025, pukul 00:00-24:00 Wita, kondisi visual tidak menunjukkan adanya perubahan, asap putih keluar dari kawah dengan intensitas tipis hingga sedang, tinggi sekitar 25 meter di atas kawah.

Aktivitas kegempaan khususnya gempa vulkanik dangkal terekam sebanyak satu kejadian, gempa embusan terekam sebanyak dua kejadian, gempa vulkanik dalam terekam satu kejadian, dan gempa tektonik jauh terekam sebanyak delapan kejadian. Sementara itu berdasarkan data instrumental terindikasi adanya penurunan tekanan di bagian dangkal (permukaan) setelah terekamnya gempa vulkanik dangkal yang berasosiasi dengan pelepasan gas hembusan.

"Potensi ancaman bahaya aktivitas Gunung Lokon untuk saat ini, kata dia, adalah terjadinya erupsi freatik (erupsi yang diakibatkan kontak uap magma dengan air hidrotermal) secara tiba-tiba dengan atau tanpa indikasi peningkatan signifikan," jelas dia.

Pada musim penghujan atau bila terjadi hujan deras di puncak Gunung Lokon, lanjut dia, harap waspada terjadi lahar di sungai-sungai yang berhulu dari puncak. Rekomendasi pada tingkat aktivitas Level II (Waspada) yaitu masyarakat dan wisatawan untuk tidak mendekati dan melakukan aktivitas di dalam radius 1,5 kilometer dari kawah Tompaluan.

Wafis mengimbau masyarakat tetap berada di dalam rumah jika terjadi erupsi dan hujan abu. Namun, bila berada di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker), dan mata (kacamata).

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)