ASEAN minta Myanmar terapkan 5 poin konsensus. Foto: Metrotvnews.com
Fajar Nugraha • 27 October 2025 12:46
Kuala Lumpur: Para pemimpin ASEAN menegaskan bahwa Myanmar wajib melaksanakan Konsensus Lima Poin (5 Point Consenssus) sebagai prasyarat sebelum menggelar pemilihan umum. Pernyataan tersebut disampaikan dalam Tinjauan dan Keputusan Pemimpin ASEAN usai pertemuan di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu, 26 Oktober 2025.
Dalam hasil pertemuan, ASEAN menekankan bahwa penghentian kekerasan dan dialog inklusif harus menjadi prioritas utama sebelum penyelenggaraan pemilu. Pemilihan umum di Myanmar, menurut ASEAN, harus berlangsung bebas, adil, damai, transparan, dan kredibel.
Menanggapi rencana Myanmar yang akan menggelar pemilu pada Desember 2025 serta mengundang negara-negara ASEAN sebagai pengamat.
Dikutip dari laman The Stars, Senin, 27 Oktober 2025, ASEAN menegaskan bahwa pelaksanaan pemilu tidak boleh mengabaikan akar dari krisis yang terjadi di negara tersebut.
Konsensus Lima Poin (5PC) yang menjadi acuan meliputi penghentian kekerasan secara segera, dialog inklusif dengan semua pihak, penunjukan utusan khusus ASEAN, pemberian bantuan kemanusiaan tanpa hambatan, serta interaksi utusan dengan seluruh pemangku kepentingan di Myanmar.
Selain itu, ASEAN juga berkomitmen memperkuat kerja sama dalam penanganan kejahatan lintas negara seperti perdagangan manusia, peredaran narkoba, ancaman siber, serta penipuan daring yang turut dipicu oleh konflik di Myanmar dan berdampak pada keamanan kawasan.
Dalam pernyataannya, ASEAN menegaskan bahwa perwakilan non-politik dari Myanmar masih diizinkan hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN hingga terdapat kemajuan nyata dalam penerapan 5PC. Krisis di Myanmar juga ditegaskan tidak akan menghambat proses pembangunan Komunitas ASEAN secara keseluruhan.
(Muhammad Adyatma Damardjati)