Paguyuban UMKM Solo bersurat pada BGN agar dilibatkan dalam program MBG. Metrotvnews.com/ Triawati Prihatsari
Triawati Prihatsari • 22 September 2025 15:49
Solo: Paguyuban Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Solo meminta pada Badan Gizi Nasional (BGN) agar dilibatkan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Mereka mengirimkan surat secara resmi pada BGN terkait permintaan tersebut.
Ketua UMKM Solo, Iman Buhairi, mengatakan permintaan tersebut berdasarkan kondisi distribusi MBG yang tengah banyak menuai sorotan.
"Ya karena posisi satu dapur 3.000 porsi. Itu masaknya mulai jam 11 malam ternyata dikonsumsi sampai jam 11 siang. Durasi panjang itu yang mungkin bisa menimbulkan bakteri kemudian masuk ke dalam makanan. Baik itu sayur, lauk, atau mungkin sejenisnya," kata Iman di Solo, Senin, 22 September 2025.
Terkait itu ia berharap BGN bersedia membagi produksi porsi makanan MBG bersama UMKM. Terutama bagi UMKM kuliner yang usahanya tengah sepi.
"Jadi kami berharap 200 porsi per pelaku resto sama kafe dibagi. Saya kira 200 porsi itu wajar karena nanti bisa katakanlah dapurnya UMKM bisa mengantar, masak juga praktis tidak sampai 11 malam, bisa dari pagi dan mereka sudah biasa," jelas Imam.
Menurut Imam sebanyak 35 pelaku UMKM di Solo terdiri dari kafe dan resto, kantin siap dilibatkan dalam program yang diinisiasi oleh Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tersebut.
"Kita menulis surat ke Menteri Keuangan dan BGN. Harapannya kami persatuan dari resto, kafe dan kantin minta jatahlah. Tolong MBG jangan dijadikan satu dapur," ungkap Imam.
Sementara Pembina UMKM Soloraya, Bambang Setiaji, mengatakan pihaknya mengusulkan agar pelaku UMKM Solo dilibatkan program MBG. Namun pelibatan tersebut tidak sampai ke jumlah ribuan porsi.
"Kami diskusi dengan Pak Imam bagaimana kalau mengusulkan, satu BGN, dua kepada Meneteri Keuangan supaya kapasitas 3.000 itu bisa turun menjadi 200 sehingga kafe-kafe Gen Z bisa berpartisipasi (MBG)," ujar Bambang.