Pengiriman bantuan air bersih di Kabupaten Kulon Progo. Dokumentasi/ BPBD Kabupaten Kulon Progo
Kulon Progo: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tetap melakukan pengiriman bantuan (dropping) air bersih di kelompok masyarakat yang terdampak kekeringan. Kawasan terdampak kekeringan berada di area dataran tinggi.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Kulon Progo, Budi Prastawa, mengatakan ada tiga kecamatan yang telah dipasok bantuan air bersih. Tiga kecamatan itu yakni Girimulyo, Kalibawang, dan Samigaluh.
"Ada delapan lokasi di tiga kecamatan itu yang sudah kami lakukan dropping air sejak September hingga saat ini," kata Budi dihubungi, Sabtu, 11 Oktober 2025.
Budi mengatakan kekurangan air bersih pada musim kemarau dialami berbagai kelompok masyarakat. Mulai dari fasilitas sekolah hingga rumah ibadah, seperti gereja dan musala, yang ada di Kalibawang dan Girimulyo.
Ia mengungkapkan kekurangan air bersih tak semata akibat kekeringan. Menurut dia, beberapa wilayah mengalami kekurangan air bersih akibat kerusakan sarana saluran air.
"Seperti kerusakan groundsill di Kali Progo yang berpengaruh pada debit air di wilayah (Kecamatan) Galur. Kondisi itu otomatis membuat muka air sumur mereka (masyarakat) turun," kata dia.
Budi menjelaskan dropping air bersih sejauh ini sudah dikirim sebanyak 10 tangki. Sementara, ada 14 tangki air bersih dari persediaan menghadapi kemarrau.
"Ada persediaan 50 tangki dari Basarnas dan 30 tangki dari Dinas Sosial DIY, ini belum terpakai semua," ujar Budi.
Ia menambahkan pengiriman air bersih diperkirakan masih berlangsung hingga akhir Oktober 2025. Sementara, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memperkirakan sebagian wilayah Kabupaten Kulon Progo mulai memasuki musim hujan pada pertengahan Oktober.
Streaming