Pertemuan Presiden Prabowo dan Try Sutrisno Dinilai Redakan Isu Pemakzulan Gibran

Jakarta: Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno dalam acara Halalbihalal purnawirawan TNI-Polri. Pertemuan tersebut dinilai meredakan isu pemakzulan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka. 

Analis komunikasi politik Hendri Satrio (Hensat) menilai momen ini menjadi kesempatan Try Sutrisno menyampaikan aspirasi dari para purnawirawan TNI, termasuk usulan kontroversial soal pergantian Gibran. Sebab, selain salah satu penandatangan usulan purnawirawan yang dibuat oleh Forum Purnawirawan TNI-Polri, legitimasi kehadiran Try Sutrisno dinilai kuat karena berstatus Wakil Presiden ke-6.

“Yang penting, aspirasi ini sudah disampaikan dan diterima. Isunya tidak lagi liar,” ujar Hensat dikutip dari Media Indonesia, Kamis, 8 Mei 2025.

Kepala Negara mendapat kesempatan mendengar langsung aspirasi tersebut. Dengan adanya dialog langsung antara Prabowo dan Try Sutrisno, pesan dari purnawirawan bisa sampai tanpa bias, sekaligus menunjukkan keterbukaan Presiden terhadap aspirasi kelompok berpengaruh ini.
 

Baca juga: Momen Prabowo Duduk Semeja Hingga Beri Hormat kepada Try Sutrisno

“Dalam ilmu komunikasi, ada istilah noise atau gangguan. Jika usulan purnawirawan TNI ini terkena noise, pesannya bisa terdengar seperti TNI mengusulkan pemakzulan wapres, yang menurut saya salah, makanya usulan ini tetap menjadi penting untuk didengarkan,” ungkap dia.

Soal usulan pemakzulan Gibran, Hensat menegaskan bahwa jalan menuju aspirasi tersebut tidaklah sederhana. Sebab, ada syarat-syarat berat yang harus dipenuhi.

“Dan prosesnya harus sampai ke Mahkamah Konstitusi. Ini ranah legislatif, jalannya panjang dan berliku,” ungkapnya.