Peringatan Tsunami, Warga Hawaii Berbondong-bondong Mengungsi

Lalu lintas di Hawaii setelah warga diminta evakuasi.(Kawika Lopez/Civil Beat/2025)

Peringatan Tsunami, Warga Hawaii Berbondong-bondong Mengungsi

Riza Aslam Khaeron • 30 July 2025 13:07

Hanolulu: Sirene meraung di sepanjang pesisir Hawaii pada Selasa malam waktu setempat. Jalanan macet oleh antrean kendaraan dan toko-toko tutup lebih awal, menyusul dikeluarkannya peringatan tsunami oleh pemerintah negara bagian. Peringatan ini datang setelah gempa dahsyat magnitudo 8,8 mengguncang wilayah lepas pantai timur Rusia.

Melansir Honolulu Civil Beat, gelombang tsunami diperkirakan tiba dalam hitungan jam.

Pusat Peringatan Tsunami Pasifik mengestimasi gelombang setinggi 3 hingga 10 kaki dapat menerjang wilayah pesisir Hawaii, Jepang, Chili, dan Kepulauan Solomon. Warga di pesisir diminta segera bergerak ke dataran tinggi atau mencari perlindungan di bangunan bertingkat untuk keselamatan.

Gubernur Hawaii, Josh Green, mengadakan konferensi pers pukul 5 sore dan menekankan bahwa banjir kemungkinan besar akan terjadi di seluruh pulau segera setelah gelombang pertama tiba. Ia mendesak warga untuk segera mengungsi, seraya memperingatkan bahwa bertahan di wilayah pantai bisa berakibat fatal.

"Lebih baik berjaga-jaga daripada menyesal. Jika Anda tetap di pantai, Anda bisa kehilangan nyawa," ujarnya.

Green menambahkan bahwa rumah sakit telah menyiagakan shift tambahan untuk mengantisipasi kemungkinan korban massal. Ia berharap lalu lintas segera terurai sebelum gelombang menghantam. Sementara itu, pusat operasi darurat di seluruh county telah mengerahkan Garda Nasional Hawaii dan kendaraan penyelamat untuk menghadapi potensi banjir.

Pantai Waikiki yang biasanya ramai tampak kosong. Staf hotel terlihat mengisi karung pasir dan memindahkan tamu ke lantai atas. Di hotel seperti Moana Surfrider, kamar tamu diberi stiker merah sebagai tanda bahwa penghuni telah mendapat instruksi evakuasi. Bandara Hilo ditutup sementara, dan sejumlah penerbangan dibatalkan demi keselamatan warga.
 

Baca Juga:
Gelombang Pertama Tsunami Tiba di Jepang Imbas Gempa Rusia

Sejak pukul 15.30, warga dilaporkan berbondong-bondong menuju zona aman, menyebabkan kemacetan parah di berbagai titik, termasuk Ala Moana dan North Shore. Di Hau'ula, relawan komunitas mengirim pesan ke sekitar 150 warga dan membuka pusat evakuasi di Asian Pacific International School, yang dapat menampung hingga 700 kendaraan.

Namun, padatnya lalu lintas membuat proses evakuasi berlangsung lambat.

Pemerintah kota Honolulu melalui Wali Kota Rick Blangiardi mengimbau warga untuk tetap berada di dataran tinggi. Di barat O'ahu, militer AS membuka jalur darurat melalui Kolekole Pass untuk mempercepat evakuasi.

Di Big Island, polisi menutup akses ke pusat kota Hilo dan helikopter dikerahkan untuk memperingatkan wisatawan yang masih berada di sepanjang pantai. Beberapa hotel besar di Hilo menyediakan tempat perlindungan sementara bagi dua bus turis, setelah kapal pesiar mereka, Pride of Hawai‘i, meninggalkan pelabuhan lebih awal.

Wali Kota Pulau Hawaii, Kimo Alameda, menyatakan bahwa helikopter, kendaraan penyelamat, dan pos darurat telah disiagakan. Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang namun siaga.

"Ini salah satu situasi di mana kita harus lebih baik waspada. Kemungkinan tsunami mencapai pantai kita sangat kuat, meskipun tinggi gelombangnya belum pasti," ujarnya.

Sementara itu, di Kaua‘i, satu-satunya jalan keluar dari North Shore dipenuhi oleh kendaraan warga yang mengungsi. Kemacetan panjang, pengemudi yang panik, dan antrean di SPBU memperburuk proses evakuasi. Polisi akhirnya menutup akses ke Hanalei, kota pesisir yang dinilai paling rentan terhadap hantaman gelombang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)