Kwik Kian Gie. Foto: Instagram @kwikkiangieotentik.
Eko Nordiansyah • 29 July 2025 10:15
Jakarta: Ekonom Senior Indef Didik J Rachbini mengaku kehilangan tokoh dan ekonom hebat atas kepergian Kwik Kian Gie. Didik menilai, Kwik Kian Gie memiliki peran besar untuk koreksi dan check and balances bagi kebijakan ekonomi.
"Kwik Kian Gie sangat vokal dan berpengaruh sebagai ekonom intelektual tahun 1980-an," ujar Didik dalam keterangannya, Selasa, 29 Juli 2025.
Menurut Didik, Kwik adalah salah satu ekonom dan tokoh publik Indonesia yang memiliki perjalanan karir dan pemikiran yang tajam, independen, serta kritis baik pada masa Orde Baru dan bahkan berlanjut pada masa Reformasi.
"Ia dikenal sebagai figur intelektual yang berani menyuarakan kebenaran, bahkan jika itu berarti harus berseberangan dengan kekuasaan," ungkapnya.
Kwik sempat menjabat pada masa reformasi sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas (1999–2000) dalam Kabinet Persatuan Nasional di bawah Presiden Abdurrahman Wahid dan Menteri Koordinator Ekonomi, Keuangan, dan Industri (2001) pada era Presiden Megawati Soekarnoputri.
Baca juga:
Airlangga hingga Sandiaga Uno Sampaikan Ucapan Duka atas Meninggalnya Kwik Kian Gie |
Didik menyebut, pemikiran Kwik relevan sampai saat ini, yaitu tentang pentingnya kedaulatan ekonomi. Salah satu yang selalu disuarakan Kwik adalah jangan bergantung kepada IMF dan utang agar tidak disubordinasi secara politik oleh kekuatan asing dan barat.
"Karena itu harus ada kewaspadaan terhadap jebakan utang luar negeri. Kritik terhadap oligarki ekonomi-politik dan sempat heboh dengan mengkritik konglomerat hitam, yang tergantung kepada lisensi negara tetapi merugikan rakyat," ujar dia.
Selain itu, bagi Kwik BUMN adalah separuh ekonomi bangsa dan instrumental. Karena itu, penting untuk menjaga BUMN dan aset strategis bangsa. Menurut Didik relevansinya dengan kondisi sekarang adalah Danantara tidak boleh gagal.