Investasi Bitcoin Jadi Perlindungan dari Inflasi, Emang Bisa?

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Investasi Bitcoin Jadi Perlindungan dari Inflasi, Emang Bisa?

Eko Nordiansyah • 27 March 2025 20:15

Jakarta: Inflasi terjadi ketika ada peningkatan berkelanjutan dalam harga barang dan jasa dalam suatu perekonomian, yang sering kali dipicu oleh penambahan jumlah uang beredar. Hal ini mengurangi daya beli, memicu pembelanjaan berlebih, dan masalah ekonomi yang lebih luas.

Dikutip dari Pintu Academy, bitcoin menjadi alternatif investasi yang menjanjikan dalam menghadapi inflasi karena jumlahnya yang terbatas dengan hanya 21 juta bitcoin yang tersedia. Berbeda dengan mata uang fiat, yang pasokannya bisa tidak terbatas dan sering kali dicetak sesuai kebutuhan pemerintah.

"Bitcoin menawarkan sebuah bentuk keamanan melalui kelangkaannya yang terjamin oleh kode algoritmanya," tulis keterangan dari Pintu Academy dikutip Kamis, 27 Maret 2025.
 

Baca juga: 

Bitcoin Menguat Lagi, Sentuh Level USD86 Ribu/Koin



(Ilustrasi bitcoin. Foto: Freepik)

Pemanfaatan bitcoin di banyak negara

Contoh praktis pemanfaatan bitcoin sebagai lindung nilai terhadap inflasi termasuk penggunaannya di Argentina, Turki, dan Nigeria. Di negara-negara ini, ketidakstabilan ekonomi dan kebijakan moneter yang tidak efektif memaksa penduduk untuk mencari alternatif selain mata uang lokal mereka.

Di Argentina, misalnya, dengan akses yang terbatas ke dolar AS karena kebijakan pemerintah, warga beralih ke bitcoin sebagai cara untuk menjaga nilai tabungan mereka.

Bitcoin tidak hanya berfungsi sebagai penyimpan nilai tetapi juga sebagai medium transaksi yang relatif stabil dalam kondisi ekonomi yang fluktuatif.

Di Nigeria, ketika pemerintah membatasi impor dolar AS, banyak warga beralih ke bitcoin sebagai cara untuk memfasilitasi perdagangan dan mengamankan aset mereka.

Dengan sifat deflasi dan jumlah maksimum yang terbatas, Bitcoin menawarkan solusi bagi mereka yang ingin melindungi nilai aset mereka dari dampak negatif inflasi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)