Ilustrasi. Foto: Dok MI
New York: Dolar AS menguat pada Jumat, 11 Juli 2025 didukung oleh ancaman tarif baru dari Presiden AS Donald Trump, yang telah menghidupkan kembali ketegangan perdagangan global dan memicu gelombang baru penghindaran risiko.
Seiring meningkatnya ketegangan, para investor semakin berhati-hati, lebih memilih status Greenback sebagai safe haven. Perubahan sentimen ini telah mendorong Indeks Dolar AS (DXY) lebih tinggi, saat pasar bersiap untuk kemungkinan perubahan kebijakan moneter.
Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak performa Greenback terhadap sekumpulan mata uang utama, diperdagangkan datar selama sesi Amerika pada hari Jumat, bertahan stabil menjelang akhir pekan.
Dilansir dari FXStreet, Sabtu, 12 Juli 2025, indeks berada di sekitar 97,89, naik sekitar 0,30 persen pada hari ini dan diperkirakan akan mencatat kenaikan mingguan lebih dari 0,8 persen. Namun, indeks ini berjuang untuk menembus di atas sekelompok level resistance teknis, yang saat ini membatasi potensi kenaikan lebih lanjut.
(Ilustrasi. Foto: Freepik)
Trump meningkatkan ketegangan tarif minggu ini
Presiden AS Donald Trump mengirimkan surat peringatan kepada lebih dari 20 negara, termasuk mitra dagang utama seperti Kanada, Jepang, dan Korea Selatan, serta mengancam ekonomi yang lebih kecil dengan tarif mulai dari 15 persen hingga setinggi 50 persen, berdasarkan hubungan perdagangan masing-masing negara dengan Amerika Serikat (AS).
Surat-surat tersebut, yang dibagikan di platform media sosial Trump, Truth Social, mencerminkan sikap kerasnya terhadap perdagangan dan merupakan peringatan bahwa AS akan memberlakukan tarif "timbal balik" yang luas kecuali mitra dagang setuju pada syarat yang lebih menguntungkan.
Sebagai bagian dari dorongan terbaru, Trump mengumumkan tarif 35 persen pada impor Kanada, yang berlaku mulai 1 Agustus. Dalam surat resmi kepada Perdana Menteri Kanada Mark Carney, presiden Amerika mengutip dugaan kegagalan Kanada untuk mencegah aliran fentanyl ke AS, serta ketidakseimbangan perdagangan yang sudah lama ada dan tarif tinggi pada ekspor susu AS.
Dokumen tersebut memperingatkan bahwa tarif balasan yang dikenakan oleh Kanada akan dihadapi dengan tambahan tarif yang setara, di samping tarif 35 persen. Trump juga menekankan bahwa barang yang dikirim melalui Kanada untuk menghindari bea akan dikenakan tarif yang lebih tinggi, kecuali jika diproduksi di dalam AS.
Selain itu, presiden AS telah mengisyaratkan bahwa semua mitra dagang yang tersisa yang belum menerima surat tarif spesifik atau menyelesaikan perjanjian perdagangan akan dikenakan tarif blanket sebesar 15 persen atau 20 persen. Trump juga menambahkan bahwa anggota Uni Eropa (UE) akan menerima surat yang memberitahukan mereka tentang tarif baru rates "hari ini atau besok."
Para ekonom memperingatkan bahwa langkah-langkah menyeluruh semacam itu dapat meningkatkan biaya impor, memicu inflasi, dan memprovokasi tindakan balasan, membuat negosiasi perdagangan global semakin rumit dalam beberapa bulan mendatang.