Ketidakpastian Global Tinggi, BI Sebut Asing Beralih 'Borong' Emas

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. Foto: Tangkapan layar

Ketidakpastian Global Tinggi, BI Sebut Asing Beralih 'Borong' Emas

Insi Nantika Jelita • 19 March 2025 21:06

Jakarta: Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengungkapkan adanya pergeseran dalam aliran modal asing global. Semula mayoritas investasi terkonsentrasi ke Amerika Serikat (AS), namun kini investor mulai beralih ke komoditas emas.

Perry menjelaskan ketidakpastian di pasar keuangan global masih berlangsung. Kondisi ini tercermin dari penurunan yield obligasi pemerintah AS (US treasury yield) dan melemahnya indeks dolar AS (DXY).

“Dulu, hampir seluruh portofolio investasi, baik di saham maupun berbagai instrumen sekuritas, terkonsentrasi di AS. Namun, dengan perkembangan terakhir, mulai terjadi pergeseran besar ke investasi emas," ungkap Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Rabu, 19 Maret 2025.
 

Baca juga: 

BI Tahan Suku Bunga Acuan 5,75%



(Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com)

Investasi bergeser ke negara selain AS

Ia menambahkan portofolio investasi saham global seperti Surat Berharga Negara (SBN) dan obligasi pemerintah maupun swasta juga menunjukkan pergeseran ke negara maju, kecuali AS. Ini karena terjadi penurunan harga saham.

"Jadi, memang di AS dan regional Asia terjadi penurunan harga saham. Sehingga investasi portofolio ini lebih banyak beralih ke negara maju selain Amerika," ujar dia.

Perry menegaskan di tengah tingginya ketidakpastian global, memerlukan respons kebijakan yang tepat dan terkoordinasi dengan baik untuk memperkuat ketahanan eksternal, menjaga stabilitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi domestik.

Penguatan strategi stabilisasi nilai tukar rupiah yang sesuai dengan fundamental akan dilakukan melalui intervensi di pasar valas pada transaksi spot, instrumen derivatif Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), dan SBN di pasar sekunder. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)