Memahami Arti Profit, Jenis, dan Cara Menghitungnya

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Memahami Arti Profit, Jenis, dan Cara Menghitungnya

Eko Nordiansyah • 6 August 2025 16:33

Jakarta: Profit atau laba merupakan indikator utama kesuksesan bisnis, baik untuk usaha kecil maupun perusahaan besar. Berikut ini adalah panduan lengkap untuk memahami arti profit, jenis-jenisnya, serta cara menghitung dan meningkatkan profit secara efektif, dilansir dari laman Sinarmas dan Pegadaian.

Profit adalah laba bersih yang diperoleh setelah seluruh pendapatan dikurangi biaya operasional, produksi, dan pajak. Profit berbeda dengan omzet yang hanya mencerminkan total penjualan.

Sebaliknya, profit menunjukkan efisiensi dan kesehatan finansial perusahaan. Misalnya, jika sebuah toko roti menjual produk senilai Rp10 juta per bulan dengan biaya produksi Rp6 juta, maka profitnya adalah Rp4 juta.

Jenis profit

1. Gross profit atau laba kotor
Dihitung dari selisih antara total pendapatan dengan harga pokok penjualan (HPP).

Gross Profit = Total Pendapatan – HPP

Contoh, pendapatan Rp50 juta-HPP Rp30 juta = Rp20 juta.

2. Operating profit atau laba operasional
Hasil setelah gross profit dikurangi biaya operasional seperti gaji, sewa, dan biaya pemasaran.

Operating Profit = Gross Profit – Biaya Operasional

Contoh, jika biaya operasional Rp8 juta dan laba kotor Rp20 juta, maka Rp20 juta – Rp8 juta = Rp12 juta.
 
Baca juga: 

RAJA Cetak Laba Bersih USD15,3 Juta di Kuartal II-2025



(Ilustrasi. Foto: Freepik)

3. Net profit atau laba bersih
Keuntungan akhir setelah dikurangi beban bunga dan pajak.

Net Profit = Operating Profit – Beban Bunga – Pajak

Contoh jika laba operasi sebesar Rp12 juta, beban bunga Rp1 juta dan pajak Rp2 juta maka, Rp12 juta – Rp1 juta – Rp2 juta = Rp9 juta.

4. Profit margin
Digunakan untuk mengetahui persentase keuntungan terhadap total pendapatan.

Profit Margin = (Net Profit ÷ Total Pendapatan) × 100%

Contoh, jika laba bersih sebesar Rp9 juta dan total pendapatan sebesar 50 juta, maka (Rp9 juta ÷ Rp50 juta) × 100% = 18%.

Cara meningkatkan profit

  • Efisiensi operasional, seperti penggunaan teknologi untuk otomatisasi dan negosiasi harga bahan baku.
  • Penetapan harga strategis, menaikkan harga secara bertahap jika kualitas produk mendukung.
  • Ekspansi pasar, gunakan platform digital agar dapat menjangkau konsumen baru.
  • Pengendalian biaya, misalnya mengurangi pengeluaran listrik yang berlebihan, juga turut berkontribusi.
  • Inovasi produk, berdasarkan kebutuhan pasar dapat menambah nilai jual.

Profit berperan penting dalam pengembangan usaha tanpa harus bergantung pada pinjaman. Profit juga menjadi daya tarik bagi investor dan bank, serta menjadi jaminan keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang.

Profit bukan sekadar angka, melainkan refleksi dari strategi bisnis yang tepat. Analisis atas gross, operating, dan net profit sangat penting untuk membantu pengambilan keputusan yang berbasis data.

Memahami konsep profit dan menghitungnya dengan benar adalah langkah krusial dalam membangun bisnis yang berkelanjutan. Sinarmas dan Pegadaian menyarankan pelaku usaha untuk rutin menganalisis laporan keuangan dan menerapkan strategi peningkatan profit secara konsisten. (Muhammad Adyatma Damardjati)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)