M Sholahadhin Azhar • 8 August 2025 14:46
Jakarta: Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan (PDIP) meminta seluruh pihak, menghormati hasil pemungutan suara ulang (PSU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Papua. Hitung cepat PSU yang digelar Rabu, 6 Agustus 2025 itu, memenangkan pasangan nomor urut 01, Benhur Tomi Mano–Constant Karma.
"Semua pihak yang berkontestasi harus menerima hasil PSU secara adil dan jujur, tanpa melakukan tindakan yang mencederai hak politik masyarakat," kata Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Hukum dan Advokasi Ronny Talapessy, dalam keterangan tertulis, Jumat, 8 Agustus 2025.
Jangan sampai, kata dia, ada kehendak ingin mengubah hasil perolehan suara dalam pleno berjenjang di PSU tersebut. Sebab, pihaknya menemukan ada indikasi itu.
Ronny mengutip hitung cepat Poltracking Indonesia terkait PSU
Pilkada Papua, dengan data masuk 100 persen. Dalam hitung cepat itu, pasangan calon (paslon) nomor urut 01, Benhur Tomi Mano–Constant Karma yang diusung PDI Perjuangan unggul 50,85 persen.
Sementara itu, paslon nomor urut 02, Matius Fakhiri–Aryoko Alberto Ferdinand Rumaropen, memperoleh 49,15 persen. Metode quick count ini menggunakan multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 1,0 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Ronny mengimbau semua pihak menghormati hitung cepat tersebut. Jangan sampai, ada hal-hal yang mencederai asas keadilan.
“Kita memikirkan keadilan dan kemakmuran sesuai amanat UUD 1945. Saya minta Bawaslu harus lebih ketat mengawasi perhitungan suara,” imbuhnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Dalam Negeri Ribka Haluk memantau langsung pelaksanaan PSU di Papua. Ribka berharap PSU kali ini menjadi yang terakhir di provinsi tersebut.
“Harapan besar kami, kalau boleh, selesailah kali ini,” ujar Ribka di Lapangan SKB depan Auri Sentani, Kabupaten Jayapura.
Menurut Ribka, Papua merupakan satu-satunya provinsi di Indonesia yang masih melaksanakan PSU. Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat bersama-sama menyukseskan pemungutan suara.