Warga Tolitoli Mulai Bersihkan Rumah Setelah Banjir

Foto udara memperlihatkan air di Sungai Lembe telah surut pada Kamis, 30 Oktober 2025, setelah sempat meluap hingga merendam pemukiman warga di lima wilayah di Kabupaten Tolitoli. Antara/ HO-BPBD Sulteng

Warga Tolitoli Mulai Bersihkan Rumah Setelah Banjir

Deny Irwanto • 31 October 2025 10:54

Palu: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah mengatakan warga di Kabupaten Tolitoli mulai membersihkan rumah mereka dari genangan air setelah dihantam banjir pada Minggu, 26 Oktober 2025.

"Saat ini air sudah surut, dan warga mulai kembali ke rumah membersihkan sisa material lumpur terbawa banjir," kata Kepala BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus, di Palu seperti dilansir Antara, Jumat, 31 Oktober 2025.

Baca Juga :

Lalu Lintas di Pantura Demak Lancar Meski Banjir Belum Surut

Menurut data BPBD 1.366 rumah warga terdampak banjir di Kecamatan Bagian pada lima kelurahan akibat Sungai Lembe meluap dipicu hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut pada Minggu pekan lalu.

Saat terjadi banjir ketinggian ati mencapai 1,5 meter, sehingga proses evakuasi saat itu menggunakan perahu karet milik BPBD dan Basarnas.

"Selain rumah warga, banjir juga merendam sembilan unit sarana pendidikan, lima rumah ibadah, empat perkantoran, dan sejumlah ruas jalan serta jaringan pipa air bersih. Saat ini sedang dilakukan pemulihan," jelasnya.

Adapun lima wilayah terdampak yakni Kelurahan Tuweley tercatat paling banyak terdampak 349 rumah, disusul Kelurahan Baru 307 rumah, Nalu 215 rumah, Tambun 249 rumah, dan Panasakan 246 rumah.

Hingga hari ke lima pascabanjir, tidak ada laporan warga hilang maupun meninggal dunia dalam peristiwa itu, kini pemerintah setempat terus melakukan langkah-langkah percepatan penanggulangan bencana hidrometeorologi.

"Relawan saat ini membantu warga membersihkan rumah mereka dari genangan air dan sedimentasi terbawa banjir," ungkap Akris.

Pemkab Tolitoli juga telah menetapkan status tanggap darurat berlangsung selama tujuh jari, dimulai 27 Oktober hingga 7 November 2025, pemerintah setempat juga telah mendirikan posko induk sebagai pusat informasi dan dapur umum untuk melayani konsumsi warga terdampak banjir.

"Bantuan logistik kepada korban banjir berupa bahan bahkan dan air bersih terus di salurkan, sebagai upaya peneguhan kebutuhan dasar warga terdampak," bebernya.

Dia menambahkan BPBD Sulteng telah mengerahkan dua unit alat berat jenis ekskavator untuk melakukan normalisasi Dadakitan dan Sungai Lembe, karena telah mengalami pendangkalan akibat dampak banjir.

Pemerintah juga mengupayakan dua tambahan alat berat untuk mendukung kegiatan normalisasi sungai, guna mengantisipasi banjir susulan.

"Di masa tanggap darurat langkah prioritas dilakukan yakni penyaluran logistik, untuk memastikan masyarakat terdampak tidak kekurangan bahan makanan, termasuk langkah normalisasi sungai," ujarnya.


Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Deny Irwanto)